RSS

PREDIKSI PASSING GRADE SMPN & MTSN KOTA BANDUNG 2020 (MENGGUNAKAN SEBARAN DATA SISWA DITERIMA PPDB 2019)

PREDIKSI PASSING GRADE SMPN & MTSN KOTA BANDUNG 2020 (MENGGUNAKAN SEBARAN DATA SISWA DITERIMA PPDB 2019)

Cover Prediksi Passing Grade PPDB SMPN&MTSN KOTA Bandung 2020

Assalamu’alaykum Wr.Wb., Selamat malam

Alhamdulillah prediksi passing grade SMPN Kota Bandung 2020 dapat diselesaikan juga, walaupun dari segi waktu sangat terlambat sekali, dan dari purwa rupa penulisan tidak memadai.

Mohon dimaklumi bahwa dimasa pandemi ini, begitu banyak tugas pekerjaan kantor dan tantangan baru untuk pengembangan diri bersama rekan-rakan yang menghubungi saya terkait dengan : diskusi seputar teknologi TRIZ, diskusi seputar Eye Tracking, narasumber Implenentasi ISO dan BAN di Perguruan Tinggi, EHS di Bidang pemeliharaan mesin. Harus disadari bahwa jumlah tangan ini hanya dua, dan tidak mungkin dapat menggapai semuanya secara sempurna. Untuknya mohon dimaklumi.

Pada prediksi kali ini saya hanya akan menyodorkan data-data terkait siswa diterima pada PPDB 2019, yang bertujuan untuk memudahkan orangtua siswa dalam memilihkan sekolah untuk putra-putrinya di rumah.

Tidak banyak tulisan, narasi, ataupun analisis yang akan saya lakukan, mengingat kesibukan kondisi saya, Namun sebagai TIPS yang dapat dipertimbangkan adalah :

  1. Pastikan anda mengetahui proses penilaian yang dijadikan acuan untuk setiap jalur yang dipilih.
  2. Pastikan anda mengetahui jumlah kuota total dan masing-masing jalur yang akan dipilih.
  3. Bandingkan pilihan anda dengan data diterima PPDB 2019 ini, boleh dianggap jika nilai putra/putri anda mendekati harga rata-rata, maka besar peluang untuk diterima, walaupun secara probabilitas mungkin saja tidak diterima.
  4. Jika UN ditiadakan dan nilainya digantikan dengan nilai raport, maka lakukan konversi kesetaraan nilai sebagai pendekatan yang sangat kasar.

Akhir kata, semoga data ini bermanfaat, dan mohon dimaafkan atas segala kekurangannya. Tak lupa, mohon didoakan kebaikan bagi keluarga kami,

Wassalamu’alaykum Wr.Wb.

Soroako-SulSel, 23-Juni 2020

Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.

Gambar-01_Distribusi Diterima Jalur Zonasi 2019 (SMPN 1 sd SMPN 20 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 01_Distribusi Diterima Jalur Zonasi 2019 (SMPN 1 sd SMPN 20 Kota Bandung)
Gambar-02_Distribusi Diterima Jalur Zonasi 2019 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 02_Distribusi Diterima Jalur Zonasi 2019 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)
Gambar-03_Distribusi Diterima Jalur Zonasi 2019 (SMPN 41 sd MTSN-2 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 03_Distribusi Diterima Jalur Zonasi 2019 (SMPN 41 sd MTSN-2 Kota Bandung)

 

Gambar-04_Distribusi Diterima Jalur Kombinasi 2019 (SMPN 1 sd SMPN 20Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 04_Distribusi Diterima Jalur Kombinasi 2019 (SMPN 1 sd SMPN 20 Kota Bandung)
Gambar-05_Distribusi Diterima Jalur Kombinasi 2019 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 05_Distribusi Diterima Jalur Kombinasi 2019 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)
Gambar-06_Distribusi Diterima Jalur Kombinasi 2019 (SMPN 41 sd MTSN-2 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 05_Distribusi Diterima Jalur Kombinasi 2019 (SMPN 41 sd MTSN-2 Kota Bandung)
Gambar-07_Distribusi Diterima Jalur Prestasi USBN 2019 (SMPN 1 sd SMPN 20 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 07_Distribusi Diterima Jalur Prestasi USBN 2019 (SMPN 1 sd SMPN 20 Kota Bandung)
Gambar-08_Distribusi Diterima Jalur Prestasi USBN 2019 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 08_Distribusi Diterima Jalur Prestasi USBN 2019 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)
Gambar-09_Distribusi Diterima Jalur Prestasi USBN 2019 (SMPN 41 sd MTSN-2 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 09_Distribusi Diterima Jalur Prestasi USBN 2019 (SMPN 41 sd MTSN-2 Kota Bandung)

 

Gambar-10_Distribusi Diterima Jalur Prestasi Perlombaan-NonUSBN 2019 (SMPN 1 sd SMPN 20 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 10_Distribusi Diterima Jalur Prestasi Perlombaan-NonUSBN 2019 (SMPN 1 sd SMPN 20 Kota Bandung)
Gambar-11_Distribusi Diterima Jalur Prestasi Perlombaan-NonUSBN 2019 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 11_Distribusi Diterima Jalur Prestasi Perlombaan-NonUSBN 2019 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)
Gambar-12_Distribusi Diterima Jalur Prestasi Perlombaan-NonUSBN 2019 (SMPN 41 sd MTSN-2 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_23-06-2020Gambar 12_Distribusi Diterima Jalur Prestasi Perlombaan-NonUSBN 2019 (SMPN 41 sd MTSN-2 Kota Bandung)

 

 
18 Komentar

Ditulis oleh pada Juni 23, 2020 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , , , , ,

PREDIKSI PASSING GRADE 2020 SMAN KOTA BANDUNG (MENGGUNAKAN SEBARAN DATA PENERIMAAN SISWA PPDB 2019)

PREDIKSI PASSING GRADE 2020 SMAN KOTA BANDUNG (MENGGUNAKAN SEBARAN DATA PENERIMAAN SISWA PPDB 2019)

 

00_Cover Prediksi Passing Grade PPDB SMAN KOTA Bandung 2020_Duddy Arisandi_17-06-2020

Assalamu’alaykum wr.wb.,

Alhamdulillah, di masa pandemik Covid-19 ini masih bisa diberi kesempatan untuk menulis terkait passing grade SMA. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada sahabat saya Uda Adonis Candra (dosen di Politeknik Manufaktur Bandung) yang telah mengingatkan saya untuk menulis kembali dikarenakan putranya akan masuk SMAN di Kota Bandung.

Seperti biasa bahwa saya merekam data PPDB Kota Bandung, dikarenakan anak-anak saya bersekolah di Bandung semua, dan bertujuan untuk memudahkan istri saya dalam memilih sekolah untuk ketiga putra kami. Selain itu, bertujuan juga untuk memudahkan para orang tua dalam melakukan “Self Prediction” berdasarkan paparan data yang disodorkan. Harapan saya semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan kita berdoa bersama agar masa Pandemic Covid-19 ini dapat segera berakhir. Dan saya memohon juga kepada pembaca untuk mendoakan kebaikan bagi keluarga kami.

 

I. PENDAHULUAN

Pada PPDB 2019 Jawa Barat (khususnya kota Bandung) telah terjadi pengubahan mekanisme pengumuman, yang mana Siswa yang terdaftar ditampilkan secara keseluruhan dalam 1 daftar (berasal dari beberapa jalur yang dipilih). Hal tersebut tentunya mengakibatkan kami selaku orangtua kesulitan untuk menjejak hasil penerimaan dari setiap jalur yang dipilih oleh siswa. Berbeda dengan PPDB sebelum 2019, yang mana setiap siswa yang diterima dapat dilihat untuk setiap jalurnya. Hal tersebut mengakibatkan bahwa prediksi passing grade tidak mungkin dilakukan berdasarkan sebaran data siswa diterima untuk setiap jalur pilihan.

Namun apa mau dikata, bahwa data tetap kita perlukan untuk membantu para orangtua di masa ajaran baru yang seringkali membuat orangtua siswa kebingungan. Atas dasar itulah saya merekam data siswa pendaftar secara regular sebelum pengumuman dilakukan. Terus terang saya terkejut dengan sistem pengumuman PPDB 2019, namun secara tidak sengaja saya telah membiasakan diri untuk merekam data pendaftar.

Mengingat waktu saya yang sangat terbatas sekali, maka saya tidak dapat melakukan analisa detail, namun pada tulisan ini hanya dipaparkan data-data pendaftar berdasarkan PPDB Online 2019 (Bukan berdasarkan data siswa diterima). Jadi pesan saya, para orang tua siswa ataupun siswa harus hati-hati dan cermat dalam membacanya. Saya paparkan hasilnya dalam bentuk tips berikut:

 

II. MENCARI INFORMASI KUOTA DITERIMA di SUATU SMA

Umumnya data ini tersedia di PPDB Online :

01_Rekapitulasi Kuota-Pendaftar-Hasil Seleksi_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar_Duddy Arisandi_29-06-2019Gambar-01 Kuota SMAN Kota Bandung berdasarkan data PPDB Online 2019

 

III. MEMPELAJARI SEBARAN DATA PENDAFTAR PPDB ONLINE 2019

Perlu diingingat bahwa sebaran data berikut adalah data yang mendaftar dan bukan data siswa diterima. Anda harus melakukan estimasi dimana skor siswa pendaftar berada dan dibandingkan dengan jumlah kuota aktual di PPDB 2020. Data pendaftar berdasarkan PPDB Online 2019 untuk beberapa jalur ditampilkan sebagai berikut :

  • JALUR PRESTASI UN (Kuota 2019 sebesar 2,5%)

Gambar-02_Distribusi Pendaftar Jalur Prestasi UN PPDB 2019 SMAN Kota Bandung_Duddy Arisandi_17-06-2020Gambar-02 Sebaran data pendaftar PPDB Online SMAN Kota Bandung 2019 (Jalur Prestasi UN)

  • JALUR ZONASI (Kuota 2019 sebesar 55%)

Gambar-03_Distribusi Pendaftar Jalur Zonasi PPDB 2019 SMAN Kota Bandung_Duddy Arisandi_17-06-2020Gambar-03 Sebaran data pendaftar PPDB Online SMAN Kota Bandung 2019 (Jalur Zonasi Jarak)

  • JALUR ZONASI KOMBINASI (Kuota 2019 sebesar 15%)

Gambar-04_Distribusi Pendaftar Jalur Zonasi Kombinasi PPDB 2019 SMAN Kota Bandung_Duddy Arisandi_17-06-2020Gambar-04 Sebaran data pendaftar PPDB Online SMAN Kota Bandung 2019 (Jalur Zonasi Kombinasi)

  • JALUR PRESTASI NON-UN (Kuota 2019 sebesar 2,5%)

Gambar-05_Distribusi Pendaftar Jalur Prestasi Non UN PPDB 2019 SMAN Kota Bandung_Duddy Arisandi_17-06-2020Gambar-05 Sebaran data pendaftar PPDB Online SMAN Kota Bandung 2019 (Jalur Prestasi Non-UN)

 

IV. MEMANTAU JUMLAH PENDAFTAR BERDASARKAN JALUR YANG INGIN DIPILIH 

Setelah Jumlah kuota untuk jalur pilihan yang ingin dituju maka tugas orang tua/siswa  untuk memantau jumlah pendaftar setiap harinya. Saya biasa melakukannya dengan membuat tabel di perangkatlunak excell.

02_Kuota Setiap Jalur PPDB SMAN KOTA Bandung 2019_Duddy Arisandi_17-06-2020Gambar-06 Pemantauan jumlah pendaftar berikut skornya via PPDB Online SMAN Kota Bandung 2019

V. PENUTUP

Demikian tulisan yang telah saya paparkan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan karena mekanisme penentuan kelulusan pada PPDB Online 2019 sangat terbatas sekali, dan juga waktu yang saya miliki sangat terbatas juga.

 

Billahitaufiq walhidayah

Wassalamu’alaykum Wr.Wb.

Ir. Duddy Arisandi S.T., M.T.

Soroako, 17 Juni 2020

Masa Pandemic Covid19

 

 
20 Komentar

Ditulis oleh pada Juni 17, 2020 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , , , ,

MEMBANGUN PPBDB SMA JAWA BARAT YANG “NON DISKRIMINATIF”, “OBJEKTIF”, “TRANSPARAN”, “AKUNTABEL” dan “BERKEADILAN (Studi Kasus PPDB SMAN 2019 JAWA BARAT

MEMBANGUN PPBDB SMA JAWA BARAT YANG “NON DISKRIMINATIF”, “OBJEKTIF”, “TRANSPARAN”, “AKUNTABEL” dan “BERKEADILAN   (Studi Kasus PPDB SMAN 2019 JAWA BARAT

Assalamu’alaykum, selamat malam

PENDAHULUAN

Melalui tulisan ini, ijinkan saya untuk berbagi tulisan tentang PPDB Online yang bertujuan untuk perbaikan sistem pelaksanaannya di kemudian hari sesuai dengan Motonya : Non diskriminatif, Objectif, Transparan, Akuntabel, dan Berkeadilan. Yang semuanya itu dipayungi oleh Juknis PPDB pada SMA, SKK, SLB, Tahun 2019 di Provinsi Jawa Barat, yang disahkan pada Tanggal 29 April 2019 Kadisdik Pemprov Jabar.

Sebagai pembanding adalah sistem PPDB 2019 SMPN Kota Bandung, yang hasil rekapitulasinya mudah dicek oleh masyarakat luas (jalur pilihan apa yang dinyatakan lulus/tidak lulus berikut peringkat dan skornya, selain itu kpengalihan elebihan kuota dilakukan secara transparan sesuai dengan pedoman/acuan yang diterpkan.

Namun, tidak demikian dengan Sistem PPDB SMAN 2019 Kota Bandung, rekapitulasi hasil akhir untuk semua jalur pilihan disatukan dan hasil seleksi akhir dilakukan pengurutan berdasarkan abjad nama murid (semua jalur digabungkan). Padahal, sesuai dengan Juknis telah tertulis, kelebihan kuota untuk suatu jalur akan dilimpahkan kemana saja (semua sudah di atur). Dan kami para orang tua murid tidak bisa mengevaluasi hasilnya secara sesuai dengan moto di atas.

Seperti halnya pada Juknis dinyatakan : Jika  kuota  zonasi  berbasis  kombinasi  atau  KETM  dan  ABK tidak terpenuhi, sisa kuota dilimpahkan kepada zonasi berbasis jarak. Kuota  jalur  perpindahan sebesar  5%  dari  keseluruhan  calon peserta didik yang diterima. Jika kuota 5% tidak terpenuhi, sisa kuota dilimpahkan ke kuota jalur prestasi UN. Kami sebagai orang tua perlu memetakan pada posisi mana dia berada, dan berapa satuan skor/jarak terkecil yang diterima, sesuai motonya yaitu transparansi dan akuntabel.

Oleh karenanya, saya berharap agar sistem PPDB SMAN untuk tahun 2020 dapat diubah seperti yang dilakukan untuk SMPN kota Bandung 2019 dan menjunjung tinggi moto PPDB. Untuknya saya paparkan beberapa kasus yang saya jumpai di lapangan pada hari ini, Sabtu (29-Juni-2019) sesuai dengan yang diumumkan oleh dinas pendidikan terkait. Sekalilagi tujuannya untuk memperbaiki sistem PPDB di Tahun 2020 untuk memudahkan orangtua dalam memilih dan memprediksi sekolah yang diinginkan.

 

MEKANISME PENGUMPULAN DATA

Data yang dikumpulkan berdasarkan PPDB SMAN 2019 Jabar dengan Link : https://ppdb.disdik.jabarprov.go.id/hasil-seleksi/5c7fab1e4b9f621fd05373da. Data pendaftar dan hasil seleksi bisa dicopy ke eksel secara langsung. Kemudian data-data tersebut ditabulasikan secara matematis sederhana penggunakan perangkat excell. Hasil representasi yang ada saya tampilkan dalam bentuk bagan / gambar pada tulisan ini.

01_Mekanisme Pengumpulan Data_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar_Duddy Arisandi_29-06-2019Gambar- 1 Mekanisme Pengumpulan Data_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar

 

STUDI KASUS-1 (PERBANDINGAN KUOTA, PENDAFTAR, DAN JUMLAH DITERIMA)

Berdasarkan tabulasi data yang saya terima, dijumpai beberapa kasus sebagai berikut :

  1. Masih terdapat selisih antara Kuota dengan jumlah diterima (jumlah kuota lebih besar dari yang diterima, atau sebaliknya).
  2. Jumlah pendaftar lebih sedikit dari kuota dan lebih sedikit dari yang diterima.

Umumnya jumlah pendaftar akan lebih banyak untuk kuota total yang tersedia, dan jumlah murid hasil seleksi harus sama dengan kuota yang tersedia. Saya tidak tahu apa yang mengakibatkan hal tersebut bisa terjadi, padahal software yang dibuat bertujuan untuk mempercepat proses pengolahan data, memverivikasi data, dan memvalidasi data. Semoga masih bisa diperbaiki hasil yang telah diumumkan pada Hari Sabtu ini (29 Juni 2019)

02_Rekapitulasi Kuota-Pendaftar-Hasil Seleksi_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar_Duddy Arisandi_29-06-2019Gambar- 2_Rekapitulasi Kuota-Pendaftar-Hasil Seleksi_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar

 

STUDI KASUS-2 (TIDAK TERLIHATNYA PENGALIHAN KUOTA TIDAK TERPENUHI DARI SUATU JALUR PILIHAN KE PILIHAN LAINNYA)

Berdasarkan pengolahan data yang ada, masih cukup banyak kuota yang tidak terpenuhi. Tentunya, sesuai Juknis PPDB 2019, kuota tersebut akan dialihkan sesuai dengan peruntukannya. Namun, pengalihan kuota tersebut tidak dapat diamati oleh orang tua murid, sehingga kita tidak dapat mengetahui terlempar secara total dari hasil seleksi akibat algoritma komputer atau secara manual. Penting bagi kita untuk memastikan bahwa sistem IT ini telah bekerja untuk memenuhi perundangan dan Juknis yang berlaku. Ada baiknya bagi pengelola untuk menampilkan hasil pelimpahan kuota, dan seseorang lulus seleksi apakah di pilihan-1, pilihan-2, atau pilihan-3.

03_Kuota Tidak Terpenuhi SMAN-01 sd SMAN-9_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar_Duddy Arisandi_29-06-2019Gambar- 3 Kuota Tidak Terpenuhi SMAN-01 sd SMAN-9_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar
04_Kuota Tidak Terpenuh SMAN-10 sd SMAN-19_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar_Duddy Arisandi_29-06-2019Gambar- 4 Kuota Tidak Terpenuhi SMAN-10 sd SMAN-19_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar
05_Kuota Tidak Terpenuhi SMAN-20 sd SMAN-27_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar_Duddy Arisandi_29-06-2019Gambar- 5 Kuota Tidak Terpenuhi SMAN-20 sd SMAN-27_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar

 

KESIMPULAN

Sistem PPDB Online 2019 secara terkomputerisasi sebaiknya bisa mendeteksi jenis deviasi data yang ada sebelum diumumkan ke publik. Selain itu, saya memprediksi ada Satu Menu pada Software PPDB Online SMAN 2019 yang tidak difungsikan, yaitu Menu REKAPITULASI, dimana data yang ditampilkan pada menu rekapitulasi sama dengan menu pendaftar. Mungkin saja, saya salah menerjemahkan fungsi Menu Rekapitulasi yang telah dirancang oleh pembuat Softwarenya. Bagus kalau software PPDB Online SMPN 2019 Kota Bandung dapat dijadikan rujukan juga. Semoga hal ini dapat diperbaiki untuk mendukung Moto PPDB, dan mendukung pelaksanaan PPDB tahun 2020.

06_Tidak Berfungsinya Menu Rekapitulasi PPDB Online 2019_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar_Duddy Arisandi_29-06-2019Gambar 6_Tidak Berfungsinya Menu Rekapitulasi PPDB Online 2019_Evaluasi Passing Grade PPDB SMAN 2019 Jabar

 

PENUTUP

Tiada gading yang tak retak, saya haturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika di dalam tulisan ini terdapat kekeliruan, dan saya membuka diri untuk masukan yang membangun bagi tulisan ini dan tulisan-tulisan saya selanjutnya. Dan tujuan yang terpenting adalah, bahwa sistem PPDB Online 2019 dapat disempurnakan guna menyambut PPDB Online 2020.

 

Wassalamu’alaykum, Selamat malam

Soroako-SulSel, 29 Juni 2019

Ir. Duddy Arisandi, S.T. M.T.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
21 Komentar

Ditulis oleh pada Juni 29, 2019 inci Pendidikan

 

Tag:

PREDIKSI PASSING GRADE 2019 SMAN KOTA BANDUNG

PREDIKSI PASSING GRADE 2019 SMAN KOTA BANDUNG

Assalamu’alaykum Wr.Wb., Selamat malam sahabat ……..

Tak terasa kita sudah berada di bagian 10 hari Bulan Ramadahan 2019 ini. Semoga kita diberikan kesempatan untuk mendapatkan malam Lailatul Qodar, suatu malam yang lebih mulia dari pada 1000 bulan, Insyaallah.

Lewat tulisan ini saya bermaksud untuk memberikan gambaran lewat distribusi/sebaran data tahun-tahun sebelum 2019 untuk membantu para pembaca pada saat memilih sekolah SMAN 2019 di Kota Bandung. Dan Insyaallah pembagian hasil UN akan dilakukan dalam waktu dekat minggu ini, dan pendaftaran sudah dimulai pada Tanggal 17-22 Juni 2019. Semoga berhasil sesuai yang diharapkan dan dicita-citakan.

Mengingat keterbatasan data yang ada dan waktu luang yang saya miliki, maka saya tidak melakukan beberapa analisis sedetail tulisan-tulisan saya sebelumnya terkait prediksi Passing Grade SMAN/SMK. Namun, saya yakin bahwa paparan data-data yang ditampilkan akan memiliki manfaat bagi para pembaca.

Saaya paparkan tulisan ini dalam bentuk kerangka berikut :

  1. Kemanakah arah dan tujuan sistem penilaian PPDB Online SMAN Kota Bandung sekarang ini ?
  2. Evaluasi hasil PPDB Online SMAN 2018 Kota Bandung tidak dapat saya dilakukan
  3. Evaluasi pendekatan menggunakan data PPDB 2017 untuk memprediksi passing grade SMAN 2019 Kota Bandung
  4. Tips mendaftar dan cara memprediksi passing grade SMAN Kota Bandung 2019 menggunakan data PPDB Online 2017

 

  1. KEMANAKAH ARAH DAN TUJUAN PENERAPAN SISTEM PENILAIAN PPDB ONLINE KOTA BANDUNG SEKARANG INI ?

Sejak beberapa tahun ke belakang terjadi beberapa perubahan tiap tahunnya terhadap sistem penilaian penyaringan murid yang mendaftar ke SMAN di Kota Bandung, khususnya pada kuota dan sistem penilaiannya :

  • 2017 : Kuota akademik yang tersedia (60% di setiap sekolah), diperebutkan melalui sistem penilaian : Hasil UN ditambah dengan Skor Zonasi Jarak.
  • 2018 : Kuota NHUN (sebanyak 40%) dinilai berdasarkan Nilai NHUN (bobot 45%) dijumlah dengan skor jarak (bobot 55%).
  • 2019 : Kuota Jarak Terdekat (55%), Kuota Kombinasi (15%) yang dirangking berdasarkan Nilai UN (70%) dan Skore Jarak (bobot 30%), dan jalur prestasi SHUN dengan kuota (2,5%) yang akan dinilai murni melalui nilai UN.

Gambar-01_Perbandingan Kuota dan Perhitungan Skor Akademik_Prediksi PG SMA 2019 Kota Bandung_Duddy Arisandi_24-05-2019

Gambar- 1Perbandingan Prosentase Kuota dan Rumus Perhitungan Skor Akademik

Sama dengan kondisi sistem penilaian di PPDB SMPN & MTsN, saya tidak mengerti apa yang menjadi dasar penentu keberhasilan metoda penilaian PPDB Online setiap tahunnya, sehingga hampir setiap tahun terjadi pengubahan cara penilaian. Alangkah baik dan bijaksana jika hasil PPDB Online dapat dianalisa setiap tahunnya, dan diinformasikan kepada orangtua murid dalam bentuk berita.

Sebagai orangtua murid, kami berharap agar SISTEM PENILAIAN YANG BAKU dapat diterapkan. Bagi saya, Kalau sistem tersebut bisa bertahan lama, artinya sistem tersebut kredible, akuntable, dan transparan dalam penilaian keberhasilannya. Sistem penilaian yang berubah-ubah menunjukkan lemahnya jati diri dalam melakukan analisa untuk suatu tujuan tertentu. Kalau pengubahan sistem penilaian berdampak hanya bagi suatu lembaga saja, maka hal tersebut dapat dimaklumi. NAMUN, jika berdampak kepada masyarakat luas, dan yang merasakannya Rakyat banyak, maka akan arif jika peninjauan dilakukan untuk kemudahan pelaksanaan di tahun-tahun ke depannya.

 

2. HASIL EVALUASI PPDB ONLINE SMAN 2018 KOTA BANDUNG TIDAK DAPAT SAYA LAKUKAN

  •  ADA MASALAH DENGAN LAMAN ? WEB ppdb.jabarprov.go.id

Selama saya mempelajari sistem PPDB Online untuk memprediksi passing grade, baru di tahun 2018 saya menjumpai kasus khusu, dimana WEB pemprovejabar.go.id terkait hasil seleksi pengumumnan SMAN Kota Bandung tidak dapat dibuka. Saya tidak tahu apa alasannya, kenapa setelah beberapa hari/minggu setelah pengumunan hasil seleksi SMA dilakukan, secara tiba-tiba web tidak tersedia dan tidak dapat dikunjungi.

Gambar-02_Web Off Line Setelah Pengumuman_Prediksi PG SMA 2019 Kota Bandung_Duddy Arisandi_24-05-2019

Gambar- 2 Web Off Line Setelah Pengumuman hasil pendaftaran PPDB 2018 SMAN Kota Bandung

Saya berharap, semoga di Tahun 2019 ini tidak terjadi lagi. Sesuai dengan prinsip PPDB 2019 yaitu : Non Diskriminatif, Objektif, Transparan, Akuntabel, dan Berkeadilan. Selain itu, data-data yang ada di dalamnya akan bermanfaat bagi orangtua dan calon murid SMA yang akan mendaftar di tahun-tahun kedepannya.

 

3. EVALUASI PENDEKATAN MENGGUNAKAN DATA PPDB 2017 JAWA BARAT UNTUK MEMPREDIKSI PASSING GRADE SMAN 2019 KOTA BANDUNG

Kenapa saya memilih data PPDB 2017 untuk membuat prediksi passing grade ? Hal tersebut dikarenakan pada PPDB Tahun 2017 penilaian didasari atas kombinasi Nilai UN dan Skor Jarak (walaupun tidak ada pembobotan, dan skor jarak ditambahkan ke nilai UN berdasarkan suatu tabel), selain itu karena tidak ada data bagus lainnya yang dapat saya olah secara cepat dan langsung.

Untuk penggunaannya, saya serahkan kepada pembaca untuk memutuskan apakah mempercayainya atau tidak mempercayainya. Bebas nilai bagi saya, yang terpenting dapat memberikan gambaran kasar distribusi skor UN ataupun jarak pada tahun 2017 sehingga dapat dijadikan masukan untuk memprediksi passing grade 2019 (apalagi terjadi perubahan kuota dan sistem penilainnya).

  • DISTRIBUSI JARAK DITERIMA PPDB ONLINE SMA 2017 KOTA BANDUNG
Gambar-04_Distribusi Jarak Diterima PPDB 2017 untuk Prediksi PPDB 2019 SMAN Kota Bandung_Duddy Arisandi_24-05-2019Bagan 1 Distribusi Jarak Diterima PPDB 2017 untuk Prediksi PPDB 2019 SMAN Kota Bandung
  • DISTRIBUSI NILAI UN DITERIMA PPDB ONLINE SMA 2017 KOTA BANDUNG
Gambar-05_Distribusi Nilai UN Diterima PPDB 2017 untuk Prediksi PPDB 2019 SMAN Kota Bandung_Duddy Arisandi_24-05-2019Bagan 2 Distribusi Nilai UN Diterima PPDB 2017 untuk Prediksi PPDB 2019 SMAN Kota Bandung
  • SIMULASI DISTRIBUSI SKOR AKHIR (70%UN & 30%Jarak) DITERIMA PPDB 2017 untuk Prediksi PPDB 2019 SMAN Kota Bandung
Gambar-06_Distribusi Skore Akhir (70%UN & 30%Jarak) Diterima PPDB 2017 untuk Prediksi PPDB 2019 SMAN Kota Bandung_Duddy Arisandi_24-05-2019Bagan 3 Distribusi Skore Akhir (70%UN & 30%Jarak) Diterima PPDB 2017 untuk Prediksi PPDB 2019 SMAN Kota Bandung

 

4. TIPS MENDAFTAR & CARA MEMPREDIKSI PASSING GRADE SMAN 2019 KOTA BANDUNG

  •  BUAT FORM KONTROL KE SMAN MANA SAJA ANDA AKAN MENDAFTAR

Langkah awal yang harus anda lakukan sekaran adalah, mengukur jarak domisili anda dengan sekolah-sekolah terdekat yang ada di wilayah anda. Jika nilai UN sudah dibagikan maka anda dapat menyimulasikan penghitungan skor total jika akan memilih jalur kombinasi. Anda dapat juga membandingkan jarak domisili anda ke sekolah dengan pendaftar lainnya jika kita mengambil jalur jarak terdekat/zonasi, ataupun jalur Prestasi SHUN.

Gambar-07_TIPS Form Pemantauan Mendaftar SMAN 2019 Kota BandungBagan 4 Form Kontrol untuk mengecek posisi / peringkat pendaftaran di SMAN Kota Bandung
  • PERIKSA KUOTA PADA SETIAP JALUR PILIHAN

Pastikan anda dapat mengecek kuota tersedia pada PPDB Online 2019, terutama pada jalur yang akan anda pilih. Kuota tersebut bisa saja lebih kecil atau lebih besar dari distribusi data 2017 SMAN Kota Bandung. Intinya anda akan memprediksi sendiri passing grade 2019 berdasarkan sebaran data yang ada dengan kuota suatu jalur di tahun 2019 ini (sedangkan sebaran aktual nilai UN dan Jarak tidak diketahui). Untuk memudahkannya maka :

  1. Kalau jalur jarak terdekat (zonasi) yang anda pilih, maka bagan distribusi zonasi 2017 sebagai pembandingnya.
  2. Kalau anda memilih jalur prestasi SHUN, maka bagan distribusi UN 2017 yang menjadi pembandingnya.
  3. Kalau anda memilih jalur kombinasi, maka bagan distribusi skor akhir 2017 yang menjadi pembandingnya.
Gambar-08_TIPS Mendaftar dan Memprediksi SMAN 2019 Kota BandungBagan 5 TIPS Memprediksi Akhir untuk Passing Grade Kombinasi SMAN 2019 Kota Bandung

Langkah berikutnya adalah memilih sekolah yang dituju. Pastikan bahwa anda mengetahui berapa jumlah kuota tersedianya. Jika anda mengalami kesulitan untuk menentukan sekolahnya, saya menawarkan suatu sistem berdasarkan sebaran data UN dan Jarak PPDB Online 2017. Anda boleh percaya ataupun tidak percaya. Bagi saya prediksi ini hanyalah sebuah acuan kasar untuk melihat pemetaannya, dan hasilnya belum pernah diuji. Saya persilahkan kepada para pembaca untuk memutuskan akan memakai atau tidak memakainya, dan tentunya segala resiko hasilnya diserahkan kepada pembaca. Saya ucapkan permohonan maaf dikarenakan keterbatasan ilmu yang ada pada saya.

 

PENUTUP

Tiada gading yang yang retak, demikian juga dengan keterbatasan ilmu yang ada pada saya. Sekiranya ada kesalahan di dalam tulisan ini, mohon dimaafkan dan mohon diberi masukkan yang membangun. Dan juga, sekiranya ada secuil kata yang bermanfaat, mohon didoakan untuk kebaikan keluarga kami. Doa dari kami buat pembaca sekalian, semoga dimudahkan dalam menentukan pilihan sekolahnya, dan dapat diterima di sekolah yang dituju. Aamiin.

TAMBAHAN

Hari ke dua pendaftaran, data pendaftaran PPDB Online belum bisa dilihat per subuh jam 04.00……Kasihani para orang tua yang mau mendaftar dunk…….

Andai tulisan ini bermanfaat, jangan lupa didoakan untuk kebaikan keluarga kami ya….

Slide1

Beda anak dulu (1980-an) dengan anak Mileneal…..Bokapnya yang daftarin….

Slide2

 

 

Wassalamu’alaykum,

Soroako, Sulawesi Selatan

27-Mei-2019

Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.

 

 

 
17 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 27, 2019 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , ,

PREDIKSI PASSING GRADE 2019 SMPN & MTsN KOTA BANDUNG (MEMBEDAKAN ZONASI DOMISILI dan ZONASI KOMBINASI)

PREDIKSI PASSING GRADE 2019 SMPN & MTsN KOTA BANDUNG (MEMBEDAKAN ZONASI DOMISILI dan ZONASI KOMBINASI)

 

Assalamu’alaykum Wr.Wb., Selamat malam sahabat ……..

Selamat menunaikan ibadah shaum bagi kaum Muslim yang menunaikannya, dan juga selamat berburu ‘suatu malam yang lebih mulia dari 1000 bulan’, mari kita niatkan dan Insyaallah diberi kemudahan.

Melalui tulisan ini saya bermaksud memaparkan data-data PPDB 2018 dan sebelumnya agar bermanfaat dan dapat membantu pembaca pada saat memilih sekolah SMPN / MTsN 2019 di Kota Bandung. Dan Insyaallah pendaftarannya akan dimulai minggu depan.

Mengingat waktu luang yang saya miliki tidak banyak, maka saya tidak melakukan beberapa analisis sedetail tulisan-tulisan saya sebelumnya terkait prediksi Passing Grade SMPN & MTssN ataupun SMAN/SMK. Namun, saya yakin bahwa paparan data-data yang ditampilkan akan memiliki manfaat bagi para pembaca.

Saaya paparkan tulisan ini dalam bentuk kerangka berikut :

  1. Kemana arah dan tujuan sistem penilaian PPDB Online SMPN Kota Bandung sekarang ini.
  2. Hasil evaluasi PPDB Online SMPN & MTsN 2018 Kota Bandung berdasarkan sistem ZONASI DAN NON ZONASI (AKADEMIK)
  3. Tips mendaftar dan cara memprediksi passing grade SMPN & MTsN 2019 Kota Bandung
  4. Penutup

 

  1. KEMANAKAH ARAH DAN TUJUAN PENERAPAN SISTEM PENILAIAN PPDB ONLINE KOTA BANDUNG SEKARANG INI ?

Sejak beberapa tahun ke belakang terjadi perubahan drastis tiap tahunnya terhadap sistem penilaian penyaringan murid yang mendaftar ke SMPN & MTsN di Kota Bandung, khususnya pada kuota Jalur Akademik :

  • 2017 : Penilaian Skor Akademik dilakukan berdasarkan Akumulasi dari : Nilai rapor kelas 4, 5, dan 6 untuk Mata Pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia (Bobot 30%); Nilai USBN (Bobot 30%), dan Nilai jarak (Bobot 40%).
  • 2018 : Kuota Zonasi (sebanyak 90%) dinilai berdasarkan Ranking Terdekat Domisili terhadap sekolah yang dituju, kecuali beberapa SMP di luar pemukiman daerah permanen seperti SMPN2, SMPN5, SMPN7, SMPN14, SMPN-44, Kuota Non Zonasi/Akademik (sebanyak 40%) dinilai berdasarkan Akumulasi nilai USBN dan Raport.
  • 2019 : Kuota Zonasi Domisili (sebanyak minimal 50% dan Zonasi Kombinasi (sekitar minimal 20% yang ditentukan oleh setiap sekolah) yang dinilai berdasarkan Akumulasi nilai USBN (40%) dan Skor Zonasi (60%)

Gambar-01_Perbandingan Prosentase Kuota dan Rumus Perhitungan Skor Akademik_Duddy Arisandi_15-05-2018

Bagan 1 Perbandingan Prosentase Kuota dan Rumus Perhitungan Skor Akademik

Saya tidak mengerti, apa yang menjadi dasar penentu keberhasilan metoda penilaian PPDB Online setiap tahunnya, sehingga hampir setiap tahun terjadi pengubahan cara penilaian. Alangkah baik dan bijaksana jika hasil PPDB Online dapat dianalisa setiap tahunnya, dan diinformasikan kepada orangtua murid dalam bentuk berita.

Sebagai orangtua murid, kami berharap agar SISTEM PENILAIAN YANG BAKU dapat diterapkan. Bagi saya, Kalau sistem tersebut bisa bertahan lama, artinya sistem tersebut kredible, akuntable, dan transparan dalam penilaian keberhasilannya. Sistem penilaian yang berubah-ubah menunjukkan lemahnya jati diri dalam melakukan analisa untuk suatu tujuan tertentu. Kalau pengubahan sistem penilaian berdampak hanya bagi suatu lembaga saja, maka hal tersebut dapat dimaklumi. NAMUN, jika berdampak kepada masyarakat luas, dan yang merasakannya Rakyat banyak, maka akan arif jika peninjauan dilakukan untuk kemudahan pelaksanaan di tahun-tahun ke depannya.

 

2. HASIL EVALUASI PPDB ONLINE SMPN 2018 KOTA BANDUNG BERDASARKAN SISTEM ZONASI DAN NON ZONASI (AKADEMIK)

 

  • KUOTA VS PENDAFTAR

Pada Tahun 2018, hampir seluruh sekolah memiliki kuota zonasi sebesar 90%. Beberapa diantaranya memiliki kuota zonasi sebesar 80% dan 50%. Sistem Zonasi menilai kelulusan berdasarkan Ranking / urutan terdekat domisili calon murid ke sekolah yang dituju. Pada SMPN yang termasuk di luar pemukiman daerah permanen, kuota zonasi sebesar 50%, dan memiliki Kuota Non Zonasi (Akademik) sebesar 40%.

Setiap tahunnya, umumnya jumlah pendaftar lebih banyak dibandingkan dengan kuota tersedia. Sehingga untuk menggambarkan seberapa besar kemungkinan seorang calon murid diterima ke sekolah tertentu maka digunakanlah prosentase (sebagai gambaran kasar). Semakin besar nilai prosentasenya, maka kemungkinan diterimanya semakin besar.

Gambar-02_Kuota VS Pendaftar & Prosentase Kemungkinan Diterima MTsN & SMPN 2018 Kota Bandung_Duddy Arisandi_16-05-2018
Bagan 2 Kuota VS Pendaftar & Prosentase Kemungkinan Diterima MTsN & SMPN 2018 Kota Bandung

 

  • DISTRIBUSI SKOR AKADEMIK DAN JARAK PADA SEKOLAH DI LUAR PEMUKIMAN DAERAH PERMANEN

Khusus bagi SMPN yang termasuk sekolah di luar pemukiman daerah permanen (SMPN-2, SMPN-5, SMPN-7, SMPN-14, SMPN-44), kuota zonasi hanya sebesar 50%. Selain itu, terdapat kuota Non Zonasi (Akademik) sebesar 40%, yang sistem penilaian penerimaannya menggunakan penjumlahan Nilai USBN ditambah Nilai Raport. Hasil seleksi dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar-03_Evaluasi Jalur Akademik Jarak dan Skor SMPN Daerar di Luar Pemukiman Permanen_Duddy Arisandi_15-05-2018Bagan 3 Evaluasi Jalur Akademik Jarak dan Skor SMPN Daerar di Luar Pemukiman Permanen

 

  • DISTRIBUSI SISTEM ZONASI 2018

Umumnya setiap sekolah menerapkan Sistem Zonasi dengan kuota 90%, dan ada beberapa sekolah menerapkannya dengan kuota 80% ataupun 50%. Sistem penerimaan melalui pemeringkatan langsung oleh PPDB Online (jarak terdekat domisili ke sekolah yang dituju).

Gambar-04_Distribusi Jarak Diterima Jalur Zonasi 2018 (SMPN 1 sd SMPN 20 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_15-05-2018
Bagan 4 Distribusi Jarak Diterima Jalur Zonasi 2018 (SMPN 1 sd SMPN 20 Kota Bandung)

 

Gambar-05_Distribusi Jarak Diterima Jalur Zonasi 2018 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_15-05-2018
Bagan 5 Distribusi Jarak Diterima Jalur Zonasi 2018 (SMPN 21 sd SMPN 40 Kota Bandung)

 

Gambar-06_Distribusi Jarak Diterima Jalur Zonasi 2018 (SMPN 41 sd MTsN 2 Kota Bandung)_Duddy Arisandi_15-05-2018
Bagan 6 Distribusi Jarak Diterima Jalur Zonasi 2018 (SMPN 41 sd MTsN 2 Kota Bandung)

 

3. TIPS MENDAFTAR & CARA MEMPREDIKSI PASSING GRADE SMPN & MTsN 2019 KOTA BANDUNG

 

  • SISTEM ZONASI DOMISILI (Kuota tersedia sekitar 50% < )

Secara umum, calon murid dan orang tua harus memetakan beberapa sekolah yang dituju yang jaraknya terdekat dari rumah. Di tahun 2019, kuota itu umumnya mengalami penurunan untuk setiap sekolah, dari 90% menjadi sekitar 50%an. Kondisi paling gampang adalah pilihan ke-1 merupakan sekolah yang jaraknya paling dekat dengan domisili tempat tinggal. Sekali lagi ditekankan bahwa penting untuk mengetahui berapa kuota zonasi yang tersedia di tahun 2019. Kemudian anda dapat membandingkannya dengan sebaran sistem zonasi di tahun 2018. Kondisi yang paling aman jika jarak rumah ke sekolah berada di sebelah kiri rata-rata sebaran data sistem zonasi 2018 (walaupun tetap anda harus membandingkan jumlah kuota tersedia di tahun 2018 dengan 2019). Semoga saja berhasil, karena kita belum pernah mengetahui berapa angka kepadatan jumlah murid yang akan masuk ke SMPN/MTsN setiap tahunnya.

Gambar-07_TIPS Mendaftar dan Memprediksi SMPN &amp; MTsN 2019 Kota Bandung (Zonasi Domisili)_Duddy Arisandi_17-05-2018
Bagan 7 TIPS Mendaftar dan Memprediksi SMPN & MTsN 2019 Kota Bandung (Zonasi Domisili)

 

  • SISTEM ZONASI KOMBINASI (Kuota tersedia sekitar 20% < )

Langkah awal harus dipastikan bahwa anda mengetahui cara menghitung skor untuk sistem Zonasi Kombinasi. Tabel jarak untuk perhitungan ditampilkan sebagai berikut :

Gambar-08_TIPS Menghitung Skor Akhir untuk Zona Kombinasi SMPN &amp; MTsN Kota Bandung_Duddy Arisandi_17-05-2018
Bagan 8 TIPS Menghitung Skor Akhir untuk Zona Kombinasi SMPN & MTsN Kota Bandung

 

Langkah berikutnya adalah memilih sekolah yang dituju. Pastikan bahwa anda mengetahui berapa jumlah kuota tersedianya (minimum hanya 20% dari jumlah kuota total sekolah). Jika anda mengalami kesulitan untuk menentukan sekolahnya, saya menawarkan suatu sistem berdasarkan sebaran data UN murni 2014 ditambah dengan sebaran jarak sistem zonasi 2018. Saya kesulitan menentukan formulanya dikarenakan sistem penghitungannya berubah terus dari tahun ke tahun. Dan anda boleh percaya ataupun tidak percaya (boleh menggunakan data ini dan boleh juga tidak). Bagi saya prediksi ini hanyalah sebuah acuan kasar untuk melihat pemetaannya, dan hasilnya belum pernah diuji. Dan dari metoda baru ini, Insyaallah saya akan memprediksi dengan matang di Tahun 2020. Saya persilahkan kepada para pembaca untuk memutuskan akan memakai atau tidak memakainya, dan tentunya segala resiko hasilnya diserahkan kepada pembaca. Saya ucapkan permohonan maaf dikarenakan keterbatasan ilmu yang ada pada saya.

Gambar-09_TIPS Mendaftar dan Memprediksi SMPN &amp; MTsN 2019 Kota Bandung (Zonasi Kombinasi)_Duddy Arisandi_17-05-2018
Bagan 9 TIPS Menentukan pilihan sekolah berdasarkan Skor Zonasi Kombinasi untuk SMPN & MTsN Kota Bandung 2019

Jangan lupa sahabat untuk membuat form pemantauan, karena kita tidak tahu distribusi sebaran UNBK di tahun 2019 ini, dan kita juga tidak mengetahui kerapatan penduduk usia masuk SMP di suatu daerah. Mau tidak mau, langkah yang agak aman adalah memantaunya dulu perkembangan pendaftar di PPDB Online 2019, sebelum memutuskan ke sekolah mana dan lewat jalur apa pendaftaran dilakukan:

Bagan 10 Contoh form pemantauan pendaftaran ke SMPN yang dituju

4. PENUTUP

Tiada gading yang yang retak, demikian juga dengan keterbatasan ilmu yang ada pada saya. Sekiranya ada kesalahan di dalam tulisan ini, sekiranya ada prediksi yang jauh menyimpang, mohon dimaafkan. Apabila ada tulisan yang perlu dikoreksi, jangan sungkan untuk memberikan masukan. Dan juga, sekiranya ada secuil kata yang bermanfaat, mohon didoakan untuk kebaikan keluarga kami. Doa dari kami buat pembaca sekalian, semoga dimudahkan dalam menentukan pilihan sekolahnya, dan dapat diterima di sekolah yang dituju. Aamiin. Selamat berjuang

Wassalamu’alaykum Wr.Wb., selamat malam,

Soroako, Sulawesi Selatan

17-Mei-2019

Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.

 

 
29 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 17, 2019 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , ,

PREDIKSI PASSING GRADE SMKN 2018 (SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI)WILAYAH JAWA BARAT (KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA)

PREDIKSI PASSING GRADE SMKN 2018 (SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI)WILAYAH JAWA BARAT (KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA)

 

SEKAPUR SIRIH

Menjelang pendaftaran jalur akademik di Tanggal 03 sd 08 Juli 2018, tidak banyak informasi terkait dengan Passing Grade SMKN tahun lalu (2017) khususnya untuk SMK di Wilayah Jawa Barat. Hal ini mendorong saya untuk mulai mencoba mengolah data-data yang telah saya kumpulkan tahun lalu yang berasal dari PPDB Online Jawa Barat 2017.

Banyak orang sudah mengetahui Piramida Ketenagakerjaan yang berlaku secara umum, namun tidak banyak yang mengenal bahwa Piramida Ketenagakerjaan tersebut dibagi untuk dua jenis jalur pendidikan, yaitu Jalur Pendidikan Akademik dan Jalur Pendidikan Vokasi (Profesional). Andai piramida tersebut dipahami dengan benar, maka tidak akan terjadi kepincangan di dalam penyediaan sekolah-sekolah berbasis vokasi untuk membangun Bangsa ini.

Dengan kekayaan alam yang melimpah, dengan serbuan tenaga kerja asing yang dewasa ini terjadi, dengan banyaknya pengangguran yang terjadi….Jawabannya sebenarnya sudah ada di depan mata kita, yaitu dengan mengedepankan prioritas pendidikan sistem vokasi di Bangsa ini, dengan memberikan porsi lebih dalam pengembangannya (kesiapan bekerja langsung sesuai perkembangan teknologi), dengan menyadarkan masyarakat kita untuk mengubah main stream tentang pendidikannya seperti di negara-negara maju akan tekhnologi lainnya (silahkan baca di beberapa tulisan pada blog ini)

Dengan mempertimbangkan kepentingan beberapa hal tersebut di atas, saya memberanikan diri untuk membuat prediksi ini. Lebih tepatnya penyediaan data awal sebelum memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) yang ada di Wialayah Jawa Barat, dan juga tidak banyak tulisan-tulisan yang mengangkat tentang Passing Grade Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Indonesia.

Sebelumnya saya ucapkan permohonan maaf, dikarenakan pada Tahun Lalu saya menyalin data berdasarkan referensi Prediksi Passing Grade Sekolah Menengan Atas yang telah saya lakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, setelah saya pelajari ternyata karakteristik sekolah SMK berbeda, sebagai contoh bahwa passing grade sekolah tidak hanya 1 buah untuk 1 buah SMK, namun tergantung pada jenis pilihan minat yang diambil dii SMK tersebut. Bagi saya, tidak ada salahnya sebagai langkah awal memprediksi passing grade SMKN dengan jalan menyiapkan data-data representatif dari tahun sebelumnya, untuk kemudian akan saya perbaiki model analisanya pada tahun-tahun yang akan datang.

Mengingat sistem Jalur Akademik yang ditetapkan pada Tahun 2018 ini berbeda (hanya ditentukan berasal dari Nilai Hasil Ujian Nasional / NHUN), sedangkan pada Tahun 2017 ditentukan berdasarkan dari kombinasi jarak domisili, nilai Ujian Nasional, dan Nilai raport untuk beberapa mata pelajaran tertentu, MAKA tulisan ini ditujukan untuk melihat besar/kecilnya pendaftar terhadap kuota yang tersedia.

Beberapa Passing Grade dijumpai tertulis 0 (nol), sedangkan pendaftar melebihi kuota yang ada atau terjadi kasus sebaliknya. Hal ini menurut saya disebabkan ketidak konsistenan pengisian data yang dilakukan di sekolah-sekolah, padahal bisa ditampilkan secara otomatis lewat perangkat lunak yang ada. Anda harus berhati-hati pada saat melihat kasus dijumpai Passing Grade bernilai 0 (nol).

Saya paparkan tulisan sebagai berikut :

 

I.DISTRIBUSI KUOTA VS PENDAFATAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMKN) WILAYAH JAWA BARAT 2017

Pada gambar berikut ditunjukkan bahwa secara total, jumlah pendaftar lebih besar dari kuota yang tersedia sehingga kemungkinan seorang diterima di SMKN wilayah Jawa Barat sebesar 92,74 %. Namun anda harus berhati-hati, bahwa setiap wilayah memiliki kondisi yang berbeda sehingga tidak sama prosentase kemungkinan diterimanya pendaftar pada suatu sekolah.

Gambar-1_Distribusi Kuota Akademik VS Pendaftar SMKN Wilayah Jawa Barat 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018Gambar- 1 Distribusi Kuota Akademik VS Pendaftar SMKN Wilayah Jawa Barat 2017

Pada pendidikan SMK, pilihan / peminatan akademik harus dilihat juga untuk memilih suatu sekolah. Suatu hal penting bahwa jenis pemilihan yang kita lakukan harus sesuai dengan minat dan bakat yang ada pada diri kita sendiri, namun di lain sisi, kita harus realistis juga melihat potensi diri kita yang tercermin pada Nilai Hasil Ujian Nasional dan Ujian praktik yang dilakukan di setiap SMKnya. Gambar berikut menunjukan distribusi peluang kemungkinan diterimanya pendaftar berdasarkan pilihan minatnya di SMK.

Gambar-2_Distribusi Kuota VS Pilihan Akademik SMKN Wilayah Jawa Barat 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018Gambar- 2 Distribusi Kuota VS Pilihan Akademik SMKN Wilayah Jawa Barat 2017

 

II.REPRESENTASI DISTRIBUSI DATA IDEAL DITERIMA JALUR AKADEMIK DI BEBERAPA SMKN WILAYA KOTA BANDUNG

Kedepannya representasi data yang ideal untuk memprediksi passing garade adalah seperti pada gambar berikut. Sayangnya, saya hanya memiliki beberapa data untuk pilihan akademik dari beberapa SMK saja. Mengingat sistem penilaian Skor Akhir SMK pada Tahun 2017 menerapkan bahwa Skor Jarak dikalikan 0,1 maka pengaruh Skor Jarak tidak signifikan sama sekali terhadap skor akhir (maksimum hanya 1). Hal ini berbeda dengan yang diterapkan di SMA. Sehingga untuk memprediksi passing grade 2018, sebaiknya dilengkapi dengan data distribusi Nilai Hasil Ujian Nasional…(beberapa tahun saya amati pada sistem PPDB Online, tidak pernah diinfokan dengan cepat kepada masyarakat oleh Disdik). Insyaallah, jika sistem penilaiannya Baku dan tidak sering berubah maka untuk tahun 2019 akan saya representasikan dengan lebih matang lagi.

Gambar-3_Distribusi Skor Akhir Akademik Beberapa SMKN Wilayah Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_12-06-2018Gambar- 3 Distribusi Skor Akhir Akademik Beberapa SMKN Wilayah Kota Bandung 2017

 

III. REPRESENTASI DATA PASSING GRADE SMKN TAHUN 2017 WILAYAH JAWA BARAT (DATA BERSUMBER DARI PPDB ONLINE WILAYAH JAWA BARAT 2017)

Tidak banyak analisa dan olahan data yang dapat saya lakukan, mengingat keterbatasan jenis pengambilan data yang telah saya lakukan pada tahun 2017, dan juga terbatasnya waktu menulis yang saya miliki. Namun demikian, semoga paparan beberapa data berikut dapat bermanfaat, dan Insyallah akan saya perbaiki model analisisnya untuk Tahun 2019 nanti.

Gambar-4a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bogor 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018Gambar-4a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bogor 2017
Gambar-4b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bogor 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018Gambar-4b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bogor 2017
Gambar-5a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cianjur 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018Gambar-5a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cianjur 2017

 

Gambar-5b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cianjur 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018Gambar-5b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cianjur 2017

 

Gambar-5c_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cianjur 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018Gambar-5c_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cianjur 2017

Gambar-5d_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cianjur 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018

Gambar-5d_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cianjur 2017

 

Gambar-6a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Kuningan 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018Gambar-6a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Kuningan 2017
Gambar-6b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Kuningan 2017_Duddy Arisandi_31-05-2018Gambar-6b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Kuningan 2017
Gambar-7_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Cimahi 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-7_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Cimahi 2017
 Gambar-8_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bandung Barat 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-8_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bandung Barat 2017
 Gambar-9_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Tasikmalaya 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-9_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Tasikmalaya 2017
 Gambar-10a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bekasi 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-10a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bekasi 2017
 Gambar-10b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bekasi 2017_Duddy Arisandi_02-06-2018Gambar-10b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bekasi 2017
 Gambar-11_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Pangandaran 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-11_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Pangandaran 2017
 Gambar-12_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Depok 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-12_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Depok 2017
 Gambar-13a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Subang 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-13a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Subang 2017
Gambar-13b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Subang 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-13b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Subang 2017
 Gambar-13c_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Subang 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-13c_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Subang 2017
 Gambar-14_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Sumedang 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-14_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Sumedang 2017
 Gambar-15a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-15a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bandung 2017
 Gambar-15b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-15b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bandung 2017
 Gambar-16a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Karawang 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-16a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Karawang 2017
 Gambar-16b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Karawang 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-16b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Karawang 2017
 Gambar-17a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Indramayu 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-17a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Indramayu 2017
 Gambar-17b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Indramayu 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-17b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Indramayu 2017
 Gambar-17c_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Indramayu 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-17c_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Indramayu 2017
 Gambar-18a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bekasi 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-18a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bekasi 2017
 Gambar-18b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bekasi 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-18b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bekasi 2017
 Gambar-19_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Banjar 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-19_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Banjar 2017
 Gambar-20_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bogor 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-20_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Bogor 2017
 Gambar-21a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Purwakarta 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-21a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Purwakarta 2017
 Gambar-21b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Purwakarta 2017_Duddy Arisandi_01-06-2018Gambar-21b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Purwakarta 2017
 Gambar-22a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Sukabumi 2017_Duddy Arisandi_02-06-2018Gambar-22a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Sukabumi 2017
 Gambar-22b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Sukabumi 2017_Duddy Arisandi_02-06-2018Gambar-22b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Sukabumi 2017
 Gambar-23_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Ciamis 2017_Duddy Arisandi_02-06-2018Gambar-23_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Ciamis 2017
 Gambar-24a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bandung 2017_Duddy Arisandi_08-06-2018Gambar-24a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bandung 2017
 Gambar-24b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bandung 2017_Duddy Arisandi_08-06-2018Gambar-24b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Bandung 2017
 Gambar-25_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Cirebon 2017_Duddy Arisandi_08-06-2018Gambar-25_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Cirebon 2017
 Gambar-26a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Garut 2017_Duddy Arisandi_08-06-2018Gambar-26a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Garut 2017
 Gambar-26b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Garut 2017_Duddy Arisandi_08-06-2018Gambar-26b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Garut 2017
 Gambar-27_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cirebon 2017_Duddy Arisandi_08-06-2018Gambar-27_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Cirebon 2017
 Gambar-28a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Majalengka 2017_Duddy Arisandi_09-06-2018Gambar-28a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Majalengka 2017
 Gambar-28b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Majalengka 2017_Duddy Arisandi_09-06-2018Gambar-28b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Majalengka 2017
 Gambar-29_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Sukabumi 2017_Duddy Arisandi_09-06-2018Gambar-29_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kota Sukabumi 2017

 Gambar-30a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Tasikmalaya 2017_Duddy Arisandi_09-06-2018

Gambar-30a_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Tasikmalaya 2017
 Gambar-30b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Tasikmalaya 2017_Duddy Arisandi_09-06-2018Gambar-30b_Distribusi Passing Grade SMKN Wilayah Kabupaten Tasikmalaya 2017

  

IV.PENUTUP

Akhir kata, penulis sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika di dalam pemaparan ini terdapat kesalahan baik yang tersurat ataupun tersirat. Dengan terbatasnya jenis data dan waktu yang saya miliki, maka tidak banyak pengolahan dan analisa data yang saya lakukan. Harapan kedepannya, semoga metoda ini dapat saya perbaiki dan direpresentasikan dengan lebih bagus lagi. Mengingat jumlah data yang ada sebanyak ribuan data), tentunya dengan keterbatasan indera prosesor yang ada pada saya, saya berharap dan mengajak agar tulisan dan metoda ini dapat diikuti juga oleh putra-putra di setiap daerah yang memiliki ketertarikan terhadap dunia pendidikan.

Penulis berkeinginan agar sistem PPDB yang ada dapat dikembangkan menjadi piranti pengolah data dan perepresentasi profil sekolah secara detail sehingga bisa digunakan oleh semua kalangan secara userfriendly dan menghindari distorsi akibat lemahnya pemrosesan data yang dilakukan oleh pengguna data. Seperti layaknya makanan siap saji yang banyak kita jumpai.

Saya juga memohon kepada para pembaca, sekiranya di dalam tulisan ini ada sesuatu yang bermanfaat, maka doakanlah kebaikan untuk keluarga kami dan semoga kami dapat diberi kesempatan lagi untuk tetap menulis tema yang sama di waktu kemudian hari.

Bandung, 14 Juni 2016 (di saat Cuti Lebaran 2018)

Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.

Dosen Akademi Teknik Soroako

 

Takbir Lebaran :

 Allaahu akbaru kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw – wa ashillaa. Laa – ilaaha – illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, – wa – a’azza – jundah, wahazamal – ahzaaba wahdah. Laa – ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiina walau karihal – kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa – ilaaha illallaahu wallaahu akbar.Allaahu akbar walillaahil – hamd

Artinya :

Allah maha besar dengan segala kebesaran,

Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya,

Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.

Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya.

Tiada Tuhan selain Allah dan kami ttidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya.

Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.

Gambar-31_My Big Family_Bandung_15-06-2018

Gambar-32_My Big Family Choice in Bandung_15-06-2018

 

 

 
8 Komentar

Ditulis oleh pada Juni 14, 2018 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

PREDIKSI PASSING GRADE SMP KOTA BANDUNG 2018 (SISTEM ZONASI)

PREDIKSI PASSING GRADE SMP KOTA BANDUNG 2018 (SISTEM ZONASI)

I. PENDAHULUAN

Assalamu’alaykum Wr.Wb., Selamat pagi

Perubahan sistem penjaringan peserta didik baru akan memerlukan penyesuaian perilaku pada pelakunya dalam menentukan pilihan sekolah. Tidak hanya regulasi dalam bentuk peraturan saja yang perlu dipahami, tetapi diperlukan juga simulasi atas data-data yang pernah ada pada tahun-tahun sebelumnya. Pengubahan sistem dari variabel skor akhir (Nilai USBN, Skor jarak, dan Nilai raport) ke dalam sistem Zonasi akan mengakibatkan pengubahan perilaku dalam memilih sekolah bagi putra-putri kita.

Tidak ada prediksi yang memiliki keakurasian tinggi, istilah prediksi pada tulisan ini lebih ditekankan bahwa untuk memutuskan pilihan sekolah yang dituju didasarkan atas karakteristik suatu sekolah berdasarkan data pada tahun-tahun sebelumnya. Pengubahan sistem secara drastis (tidak dilakukan dengan berangsur-angsur) umumnya akan mengakibatkan “Culture Shock” (kejutan hebat sesaat) dikarenakan perlu waktu untuk memahami dan menjalankannya. Selain itu, kita tidak pernah mengetahui data distribusi jumlah lulusan sekolah yang ada di lingkungan sekolah dekat domisili kita.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat, dan sudah pasti di dalamnya banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan penulis. Untuknya penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya, dan sumbang dan saran atas beberapa bagian yang kurang berkenan atau perlu diperbaiki tetap penulis perlukan untuk perbaikan kemampuan penulis kedepannya.

Marhaban Ya Ramadhan, selamat menunaikan ibadah shaum bagi sahabat-sahabat yang menjalannya. Semoga Allah SWT meringankan dan memudahkan ibadah kita untuk meraih kemenangan menjadi suci dan bersih kembali, layaknya seperti bayi yang baru lahir. Mari kita berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dengan ikhlas, karena pada bulan yang khusus ini memiliki kelebihan berupa penghitungan pahala yang dilipatgandakan.

Penulis paparkan tulisan dengan kerangka berikut: Pendahuluan, Landasan hukum, Catatan penulis (penting untuk dibaca secara tuntas), Distribusi kuota vs pendaftar SMP Kota Bandung Tahun 2017, Distribusi total untuk jarak dan skor diterima akademik SMP di Kota Bandung 2017, Distribusi jarak diterima akademik di SMP Kota Bandung Tahun 2017, Distribusi skor akhir diterima akademik di SMP Kota Bandung Tahun 2017, Profil sekolah di luar pemukiman permanen (SMPN 2, SMPN 5, SMPN 7, SMPN 14, SMPN 44), Penutup.

Penulis paparkan sebagai berikut :

II. LANDASAN HUKUM

PERMENDIKBUD RI No. 17 Tahun 2017 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada TK, SD, SMP, SMA, SMK, Atau Bentuk Lain yang sederajat:

  • BAB-II TUJUAN, Pasal 2 : PPDB bertujuan untuk menjamin penerimaan peserta didik baru berjalan secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi sehingga mendorong peningkatan akses layanan pendidikan.
  • BAB-III TATA CARA PPDB Bagian Ketiga Seleksi Pasal 12: Selesksi peserta didik baru kelas 7 (SMP) atau bentuk lain yang sederajat mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas sesuai dengan daya tampung berdasarkan ketentuan rombongan belajar sebagai berikut:
  1. Jarak tempat tinggal ke sekolah sesuai dengan ketentuan zonasi;
  2. Usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a;
  3. Nilai hasil Ujian SD atau bentuk lain yang sederajat; dan
  4. Prestasi di bidang akademik dan non akademik yang diakui Sekolah sesuai dengan kewenangan daerah masing-masing.

INDIKATOR BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP):

  • Butir VIII Standard Penilaian, No. 3 , Komponen Penilaian oleh Pemerintah, Aspek Pemanfaatan hasil UN untuk penentuan kelanjutan studi, Indikator : Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu penerimaan siswa baru.
  • STANDARD PENILAIAN (BSNP) SUB UNIT-4_Ujian Nasional Sebagai Standar Penilaian: Evaluasi hasil belajar oleh pemerintah : Penjelasan lebih lanjut tentang Fungsi UAN : ….Bahwa UAN dapat memiliki multi fungsi yang dirinci sebagai berikut : d. Pertimbangan dalam seleksi penerimaan siswa baru pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, butir-butir soal UAN sudah disusun untuk mampu membedakan antara siswa yang telah memenuhi standar kompetensi dan siswa yang belum, maka akan sangat tepat bila digunakan juga untuk mengetahui potensi calon siswa untuk mengikuti pembelajaran di sekolah yang dipilihnya.

PERWAL KOTA BANDUNG No. 456 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penerimaan Peserta Didik Baru pada TK/RA, SD/MI dan SMP/MTs:

  • BAB-I KETENTUAN UMUM PASAL 1 POINT 13 : Jalur Akademik SMP/MTs adalah proses PPDB dengan menggunakan kriteria utama berupa nilai hasil ujian Sekolah Berstandar Nasional dan nilai raport bagi calon peserta didik Sekolah Menengah Pertama.
  • BAB-IV PENEMPATAN /SELEKSI PESERTA DIDIK Bagian Kedua Proses Penempatan/Seleksi Calon Peserta Didik SMP/MTs, Pasal-13, Ayat-3, Point-C : Untuk kuota jalur Akademik ditetapkan berdasarkan nilai hasil USBN dan nilai raport semester ganjil dan genap untuk kelas 4,5 dan semester ganjil untuk kelas 6 (enam). Jika ada nilai yang sama pada penentuan jumlah akhir sesuai kuota maka ditentukan dengan urutan nilai mata pelajaran USBN; dan

SK KEPALA DIKNAS PENDIDIKAN PEMKOT KOTA BANDUNG No. 420 / 2513 Disdik Tentang petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Tahun Pelajaran 2018/19 Di Kota Bandung.

  • Point III, PPDB SMP, BAGIAN A PENDAFTARAN : 1. Kuota PPDB SMP (a) Zonasi 90% termasuk RMP minimal 20%, (e) Sekolah yang berada di luar pemukiman daerah permanen (SMPN 2, SMPN 5, SMPN 7, SMPN 14, dan SMPN 44) maka dilaksanakan sistem zonasi bertahap 50% dan jalur akademis maksimal 40%.
  • Point III, PPDB SMP, BAGIAN B PENEMPATAN Point 1 DALAM ZONASI : (a) Penempatan dalam zonasi didasarkan pada pemeringkatan skor jarak calon peserta didik baru ke sekolah yang dipilihnya. (b). Penempatan dilakukan berdasarkan pemeringkatan jarak secara online, (c) Jika peserta didik memiliki skor jarak yang sama, maka penempatan berdasarkan jumlah nilai USBN, jika skor masih sama selanjutnya menggunakan nilai urutan mata pelajaran USBN (Bahasa Indonesi, Matematika, dan Ilmu Pengetahun Alam).
  • LAMPIRAN C Penempatan Kuota Jenjang Pendidikan SMP/MTs.

 

III. CATATAN PENULIS (PENTING UNTUK DIBACA TUNTAS)

  • Terkait regulasi yang diterapkan maka hampir dipastikan bahwa semua SMP (kecuali SMP yang berada di luar pemukiman daerah permanen) menerapkan SISTEM ZONASI (90% dari kuota yang tersedia). Artinya JARAK merupakan satu-satunya kriteria penting yang harus diperhatikan. Pemeringkatan akan dilakukan secara langsung oleh perangkat lunak komputer.
  • Bagi sekolah yang berada di luar pemukiman daerah permanen (SMPN2, SMPN 5, SMPN 7, SMPN 14, SMPN 44), Kuota Non Zonasi (Akademik) masih bisa diperebutkan sebesar 40%, sedangkan 50% menggunakan sistem ZONASI.
  • Pendapat saya pribadi, penerapan Sistem Zonasi 90% harus dipertimbangkan dengan tepat dan teliti, mengingat pemerataan pendidikan hanya dapat dilakukan jika jumlah sekolah yang ada mengikuti jumlah kepadatan penduduk yang ada. Sistem ini akan sangat riskan sekali, mengingat kita tidak bisa memprediksi berapa jumlah lulusan SD yang akan masuk ke SMP berbasiskan jarak domisili.
  • Dalam menghadapi persaingan global MEE & AEC, kita hanya bisa membekali murid kita dengan kompetensi standar yang dibutuhkan DAN kemampuan Soft Skill berupa BUDAYA BERSAING. Budaya bersaing ditumbuhkan sejak dini melalui tahapan-tahapan sekolah yang dilaluinya. Dengan serbuan tenaga kerja asing yang ada, saya tidak bisa membayangkan apakah budaya persaingan akan terbentuk jika kriteria penerimaan siswa sebanyak 90% diserahkan kepada penerapan Sistem Zonasi saja tanpa mengaitkannya dengan nilai USBN (Standard Nasional) dan RAPORT (Standard Sekolah masing-masing).
  • Andai keinginan kita untuk menyiapkan jumlah lapangan kerja yang banyak tidak dapat terpenuhi, maka satu-satunya jalan adalah dengan menyiapkan SDM yang tangguh melalui budaya persaingan yang tinggi. Pertanyaan saya, jika sistem ZONASI hanya diterapkan untuk lingkungan SD, SMP, dan SMP saja, kenapa tidak di Perguruan Tinggi diterapkan sistem yang sama juga ? ? Akan berat untuk membentuk budaya persaingan jika hanya diterapkan di jenjang masuk perguruan tinggi saja (seharusnya sudah dibekali sejak pendidikan dasar).
  • Namun regulasi telah diterbitkan mulai dari PP sampai dengan Petunjuk Teknis Pelaksanaannya, dan kita harus konsekwen menjalankannya. Walaupun kita mengetahui bahwa Persaingan dan Prestasi Akademis seharusnya dinilai / diukur dengan Kriteria Akademis juga. Kita akan melihat apa yang menjadi sasaran sesungguhnya dari penerapan sistem Zonasi 90% kedepannya.
  • Juknis PPDB ini berlaku bagi semua jenis SMP/MTs, tidak melihat sekolah negeri ataupun swasta. Namun penulis melihat ketidakdisplinan dalam pemenuhan data pada PPDB Online pada sebagian besar sekolah Swasta (bahkan beberapa sekolah swasta papan atas yang ada di Kota Bandung). Penulis hanya memaparkan beberapa sekolah swasta saja yang patut diacungi jempol dalam pengisian data PPDB Online.
  • Untuk memudahkan pengolahan data kedepannya, sebaiknya kolom skor jarak dan jaraknya dipisahkan, seperti 4.5 (2947.020m). Anda bayangkan untuk membuat peta distribusi jarak, berapa ribu kali penulis harus melakukan pemisahan data tersebut (karena tidak bisa diolah langsung dalam bentuk angka). Disisi lainnya, pada saat penulis menyalin data untuk sekolah swasta, banyak dijumpai format angka dalam bentuk custom (hr,mm,ss). Kemungkinan hal tersebut diakibatkan karena kesalahan pengisian data, dan semoga kedepannya masalah ini dapat diselesaikan.
  • Dengan penerapan sistem Zonasi 90% ini, penulis menyarankan PILIHLAH SEKOLAH YANG TERDEKAT DENGAN DOMISILI, karena boleh jadi pendaftar di tahun 2017 yang tidak diterima adalah mereka-mereka yang jaraknya dekat dari rumah namun kurang beruntung di Skor Akhirnya (USBN dan Raport). Penulis memaparkan sebaran data jarak pada siswa yang diterima di SMP Kota Bandung Tahun 2017. Mohon dimaafkan karena penulis tidak mengetahui sistem yang akan diterapkan di tahun 2018 ini menggunakan sistem zonasi, sehingga penulis lupa untuk menyalin data pendaftar pada suatu sekolah.
  • Bagi calon murid yang masih semangat untuk memperebutkan Kuota Akademik dai sekolah yang berada di luar pemukiman daerah permanen (SMPN2, SMPN 5, SMPN 7, SMPN 14, SMPN 44) sebesar 40%, maka penulis paparkan juga sebaran skor akhir murid diterima di SMP tersebut, namun perlu dicatat, sekali lagi perhatikan berapa jumlah kuota akademik yang tersedia.

 

IV. DISTRIBUSI KUOTA VS PENDAFTAR JALUR AKADEMIK SMPN KOTA BANDUNG TAHUN 2017

Dari 215 daftar sekolah SMP yang ada (Baik Negeri ataupun swasta), hanya 55 smp saja yang melengkapi data jumlah pendaftarnya. Tentunya perlu perbaikan di kemudian hari untuk pengisian datanya, mengingat tujuan diterapkannya sistem PPDB, salah satunya adalah transparansi dan akuntabilitas. Prosentase diterima ini, dapat dijadikan bayangan awal tinggi atau rendahnya pelamar pada suatu sekolah.

Gambar-01_Distribusi Kuota VS Pendaftar Jalur Akademik SMPN 1 sd 18 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_13-05-2018Gambar- 1 Distribusi Kuota VS Pendaftar Jalur Akademik  SMPN 1 sd SMPN 18 Kota Bandung 2017

Gambar-02_Distribusi Kuota VS Pendaftar Jalur Akademik SMPN 19 sd 36 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_13-05-2018Gambar-02_Distribusi Kuota VS Pendaftar Jalur Akademik SMPN 19 sd SMPN 36 Kota Bandung 2017

Gambar-03_Distribusi Kuota VS Pendaftar Jalur Akademik SMPN 37 sd MTsN 2 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_13-05-2018Gambar-03_Distribusi Kuota VS Pendaftar Jalur Akademik SMPN 37 sd MTsN 2 Kota Bandung 2017

V. DISTRIBUSI TOTAL UNTUK JARAK DAN SKOR AKHIR DITERIMA JALUR AKADEMIK SMP KOTA BANDUNG 2017

Setelah kita melihat distribusi kuota terhadap pendaftar yang ada, maka hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah distribusi secara total terhadap sebaran jarak murid diterima di setiap SMP yang ada. Andai saya mengetahui sistem zonasi yang akan diterapkan di tahun 2018 ini, maka data yang seharusnya kita salin sebaiknya terkait seluruh pendaftar. Mudah-mudahan info ini dapat dimanfaatkan juga bagi para penulis lainnya yang akan memprediksi passing grade di Tahun 2019.

Gambar-04_Distribusi Jarak Murid Diterima Jalur Akademik SMP Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-04_Distribusi Jarak Murid Diterima Jalur Akademik SMP Kota Bandung 2017

Distribusi total sebaran Skor akhir diterima akademik di SMP Kota Bandung 2017 akan bermanfaat bagi calon murid yang akan mendaftar di kelompok sekolah di luar daerah permanen (SMPN 2, SMPN 5, SMPN 7, SMPN 14, SMPN 44) :

Gambar-05_Distribusi Skor Akhir DD &amp; LD Diterima Jalur Akademik SMP Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-05_Distribusi Skor Akhir DD & LD Diterima Jalur Akademik SMP Kota Bandung 2017

 

VI. DISTRIBUSI JARAK DITERIMA AKADEMIK DI SMP KOTA BANDUNG TAHUN 2017

Pada saat melihat data sebaran ini, pembaca harus melihat dimana letak harga rata-rata jarak pada suatu SMP, dan sebaran jarak yang ada. Perlu diingat, bahwa calan yang diterima tahun kemarin boleh jadi memiliki Skor Jarak yang tinggi (domisilinya dekat dengan sekolah), namun kurang beruntung pada skor USBN dan Raport.

Gambar-06_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 01 sd SMPN 10 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-06_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 01 sd SMPN 10 Kota Bandung 2017

 

Gambar-07_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 11 sd SMPN 20 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-08_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 21 sd SMPN 30 Kota Bandung 2017

 

Gambar-08_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 21 sd SMPN 30 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-08_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 21 sd SMPN 30 Kota Bandung 2017

 

Gambar-09_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 31 sd SMPN 40 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-09_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 31 sd SMPN 40 Kota Bandung 2017

 

Gambar-10_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 41 sd SMPN 50 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-10_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 41 sd SMPN 50 Kota Bandung 2017

 

Gambar-11_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 51 sd SMP Swasta Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-11_Distribusi Jarak Diterima Jalur Akademik SMPN 51 sd SMP Swasta Kota Bandung 2017

 

VII. DISTRIBUSI SKOR AKHIR DITERIMA AKADEMIK DI SMP KOTA BANDUNG TAHUN 2017

Bagi pendaftar yang masih berminat untuk memperebutkan kuota non zonasi (akademik) sebesar 40% di SMP di luar pemukiman permanen harus ekstra berhati-hati. Pembaca tidak hanya membaca sekolah yang dituju saja, melainkan harus membaca karakteristik skor akhir pada sekolah-sekolah lainnya. INGAT, para peraih nilai USBN yang tinggi tersebar di beberapa tempat, dan kemungkinan akan terkonsentrasi untuk memperebutkan kuota sebesar 40% di hanya 5 buah SMPN Negeri saja. (Persaingannya akan ketat sekali). Jangan sampai salah pilih, akan memungkinkan nilai Skor akhir besar akan terlempar dari sistem ini dan sistem zonasi, sehingga tak ada pilihan lain selain bersekolah di SMP Swasta. Saran saya, tinggalkan kebiasaan lama untuk bersekolah di sekolah faforit, ubah kebiasaan menjadi cari sekolah yang terdekat dengan domisili.

Gambar-12_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 01 sd SMPN 10 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-12_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 01 sd SMPN 10 Kota Bandung 2017

 

Gambar-13_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 11 sd SMPN 20 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-13_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 11 sd SMPN 20 Kota Bandung 2017

 

Gambar-14_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 21 sd SMPN 30 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-14_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 21 sd SMPN 30 Kota Bandung 2017

 

Gambar-15_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 31 sd SMPN 40 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-15_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 31 sd SMPN 40 Kota Bandung 2017

 

Gambar-16_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 41 sd SMPN 50 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-16_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 41 sd SMPN 50 Kota Bandung 2017

 

Gambar-17_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 51 sd Swasta Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-17_Distribusi Skor Akhir Diterima Jalur Akademik SMPN 51 sd Swasta Kota Bandung 2017

 

VIII. PROFIL SEKOLAH SMPN KOTA BANDUNG 2017 YANG BERADA DI LUAR DAERAH PEMUKIMAN PERMANEN (SMPN 2, SMPN 5, SMPN 7, SMPN 14, SMPN 44)

Pada sekolah yang berada di luar daerah pemukiman permanen, masih menyisakan kuata non zonasi akademik (akademik) sebesar 40%. Mengubah mind set terhadap keberadaan sekolah faforit bukanlah hal yang gampang, namun mengorbankan putra-putri kita juga tidaklah adil jika memasukannya ke beberapa yang dulunya merupakan sekolah faforit tanpa suatu pertimbangan yang matang, mengingat resikonya yang besar sekali. Namun, jika pembaca tetap berkenhendak demikian, maka saya paparkan beberapa data yang harus dipertimbangkan secara matang.

Gambar-18_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-2 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-18_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-2 Kota Bandung 2017

 

Gambar-19_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-5 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-19_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-5 Kota Bandung 2017

 

Gambar-20_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-7 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-20_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-7 Kota Bandung 2017

 

Gambar-21_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-14 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-21_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-14 Kota Bandung 2017

 

Gambar-22_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-44 Kota Bandung 2017_Duddy Arisandi_15-05-2018Gambar-22_Profil Diterima Jalur Akademik SMPN-44 Kota Bandung 2017

 

IX. PENUTUP

Tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan tulisan ini. Masih jauh dari sempurna, dan masih memerlukan perbaikan di sana-sini. Sehingga kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari pembaca.

Marhaban ya Ramadhan, Mari kita sukseskan Ramadhan 1439 H (2018) ini dengan istiqomah untuk mendapatkan malam Laiatul Qodar, Q.S. Al-Qadr (Kemuliaan), 1-5 : ” Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemulyaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemulyaan itu ? Malam kemulyaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”

Jika di dalam tulisan ini terdapat sesuatu hal yang menyinggung baik yang tersurat maupun yang tersirat, mohon kiranya dimaafkan. Dan jika di dalamnya terdapat sesuatu yang bermanfaat, janganlah lupa untuk mendoakan kebaikan bagi keluarga kami.

Wassalamu’alaykum

Soroako, SulSel, 16-Mei-2018

Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.

Dosen Akademi Teknik Soroako

 

UNTUK KELUARGA KU di BANDUNG…..

Gambar-23_My Family In Bandung 2018_Duddy Arisandi_15-05-2018

Gambar-24_My Choice_Duddy Arisandi_15-05-2018

 
33 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 16, 2018 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , , , , , , ,

PREDIKSI PASSING GRADE 2018 SMAN WILAYAH JAWA BARAT & TRANSISI SISTEM ZONASI (KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA), Rev-01 (03-05-2018)

Cover_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Wilayah Jawa Barat (Kota Bandung dan Sekitarnya)_Duddy Arisandi_18-04-2018

PERHATIAN :

  1. Tulisan ini dibuat sebelum Peraturan Gubernur Jabar tentang PPDB SMA 2018 diterbitkan (April 2018), Jika Sistem Zonasi diterbitkan pada Pergub PPDB 2018 kedepannya, maka Prediksi ini tidak berlaku….Hanya sebatas paparan data Nostalgia bahwa kita pernah memiliki Sistem Handal di dalam penentuan Skor Akhir masuk SMAN.
  2. Andai di Pergub PPDB SMA 2018 diterapkan sistem Zonasi 90% maka Pastikan Anda mendaftar ke sekolah terdekat dengan domisili anda, KARENA : Jika hasil UNBK anda tinggi dan anda tinggal di daerah padat calon pendaftar, maka ada kemungkinan anda akan terlempar karena urutan domisili anda berada di luar kuota sekolah yang dituju.
  3. Apa yang perlu difikirkan oleh penentu kebijakan adalah : Jika seorang terlempar dari sekolah yang notabene dekat dengan domisilinya, maka tak ada pilihan kedua lagi, karena jika ia mendaftar di tempat lainnya (otomatis jarak domisilinya menjauh) maka akan terlempar juga. Sehingga perlu difikirkan cara untuk menanggulanginya.
  4. Kebijakan pendidikan sebaiknya ditinjau dengan mempertimbangkan point-point yang terdapat pada borang akreditasi BAN, dimana point-point tersebut mudah terukur karena ada angkanya. Saya sampai sekarang belum mendapatkan jawaban apa yang menjadi dasar ukuran “Pemerataan Pendidikan“. Apakah ada data yang bisa menjawab bahwa di lingkungan SMAN-3 Bandung terdapat beberapa orang siswa yang tidak bersekolah diakibatkan penerapan sistem seleksi sebelumnya ? (Kalau ada datanya mohon dibagi ke saya, dan akan saya gunakan untuk prediksi tahun 2019).
  5. Sebagai pelaku pendidikan, saya lebih suka bahwa suatu kebijakan terkait pendidikan dibuat atas dasar tinjauan situasi pendidikan yang ada, semisal : Melalui penerapan sistem zonasi, telah dilakukan perbaikan dengan hasil:
    1. Nilai UNBK setiap sekolah meningkat dari skor….menjadi skor….
    2. Keterserapan SMAN….yang diterima di PTN meningkat, dari…. menjadi …..
    3. Prestasi non akademik SMAN….meningkat, dari….menjadi……
    4. Perolehan beasiswa SMAN….., meningkat dari….menjadi…….
    5. Kemampuan soft skill meningkat, dari ukuran….menjadi……

Kalaupun ukuran dasarnya pemerataan, ya tidak apa-apa, tapi mampu menjawab beberapa hal berikut (sebaiknya dideklarasikan tertulis di Perangkat lunak PPDB Online):

  • Jumlah siswa tidak melanjutkan sekolah, berkurang dari….menjadi…..
  • Kepadatan jalur lalu lintas menurun, dari…..menjadi …….
  • Dan lain-lainnya yang tidak terkorelelasi langsung dengan sasaran mutu pendidikan.

Unpredictable bagi saya, istilahnya seperti “PETIR di Siang Bolong”…bukan kaget dengan sistem zonasinya, namun dengan angka 90%. Dengan berkaca dengan sekolah-sekolah di luar negeri yang memiliki sekolah-sekolah unggulan (yang mana siswanya dikarantina karena memiliki kemampuan khusus) karena memang pola pengajarannya harus dilakukan secara khusus. Baiklah kalau begitu, saya pun sebagai warga JABAR harus taat aturan, dan boleh juga dong sedikit menuntut agar ITB, UNPAD, STPDN, DLL….dapat menerapkan juga sistem ZONASI, kenapa ? Supaya paketnya lengkap, yang memang dari awal di SD, SMP, SMA, PTN semuanya menerapkan sistem ZONASI. Agar masyarakat kebanggaan kita di JABAR dapat merasakan juga bersekolah di muara PTN terkenal yang ada di Indonesia.

Semoga saya diberikan kesempatan merevisi tulisan ini terkait dengan pemetaan kerapatan siswa diterima berdasarkan jarak domisili. Setidaknya, kalau tidak terpakai di tahun 2018 ini, akan menjadi model prediksi di tahun 2019. Mohon didoakan untuk waktu dan kemudahan di dalam penyusunannya.

 

SEKAPUR SIRIH

Menjelang Ujian Nasional SMPN yang akan dilaksanakan Hari Senin (23 April 2018), kita berharap agar putra/i kita dapat melaksanakannya dengan semangat kejujuran dan sportivitas yang tinggi, mengingat bangsa ini memerlukan generasi yang tangguh yang dilandasi kejujuran untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Dengan majunya teknologi informasi yang ada, sudah selayaknya digunakan oleh murid dan orang tua murid untuk mencari informasi sejauh mungkin mengenai sekolah yang dituju. Pemilihan sekolah pun didasari oleh minat dan bakat si anak dan bukannya desakan dari orang tua. Mengingat dewasa ini, orang tualah yang paling sibuk untuk mencari sekolah dan mendaftarkan putranya. Saya sarankan agar mencari informasi dari beberapa sumber dan tentunya keputusan akhir berada pada calon muridnya.

Bergesernya kebijakan penentuan skor akhir ternyata mempengaruhi secara signifikan passing grade, selain dipengaruhi juga oleh jumlah kuota tersedia, pendaftar, nilai UN dan jarak domisili.

Dengan melihat kondisi di atas tersebut, saya tertarik untuk membuat tulisan ini dengan harapan dapat membantu para calon murid dan orang tua murid dalam menentukan sekolah yang dituju, berdasarkan paparan data yang berasal dari PPDB Online, dan keputusan akhir tetap berada pada calon murid dan orangtuanya.

Tulisan ini akan saya paparkan dengan pokok bahasan : Mekanisme pengambilan data di PPDB Online, Distribusi kuota akademik SMAN di Jawa Barat, Distribusi Jarak Siswa diterima di SMAN Kota Bandung 2017, Perbandingan beberapa data SMAN yang bersumber dari PPDB Online, Representasi data murid diterima akademik di SMAN 1 sd SMAN 8, Evaluasi distribusi murid diterima di SMAN Kota Bandung Tahun 2016-2017 (adanya perubahan kebijakan dalam penilaian skor jarak domisili), Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Wilayah Jawa Barat (Kota Bandung dan sekitarnya).

Penting untuk membaca tulisan ini secara komprehensif sebelum memutuskan sekolah mana yang akan dipilih dengan menggunakan metoda yang saya paparkan, mengingat saya menampilkan prediksi  dalam bentuk bagan dan bukannya dalam bentuk tabel angka. Maksud hati ingin menyampaikan juga bahwa hasil akhir adalah kesimpulan dari rangkaian proses yang telah dilakukan. Saya sampaikan juga agar pembaca yang akan menggunakan gambar/tabel/ilustrasi yang ada di tulisan ini bagi tulisan saudara lainnya dapat juga mentautkan tulisan ini pada artikel saudara, untuk menghindari kesalahpahaman di dalam membaca hasilnya.

Saya paparkan tulisan sebagai berikut :

I. MEKANISME PENGAMBILAN DATA DI PPDB ONLINE

Data pendaftar dan murid yang diterima di Piranti PPDB Online akan bertahan (dapat dikases oleh publik) selama beberapa bulan ke depan setelah keputusan ditetapkan. Data tersebut detail dan dapat disalin oleh pembaca. Saran saya agar rekan-rekan sesama penulis ataupun para orang tua dapat memanfaatkannya untuk tujuan prediksi yang harus diambil setahun sebelumnya.

Gambar-0_Prosedur Melihat Data SMAN Wilayah Jawa Barat Pada PPDB Online 2017Gambar-0 Prosedur Melihat Data SMAN Wilayah Jawa Barat Pada PPDB Online 2017

 

II. DISTRIBUSI KUOTA JALUR AKADEMIK SMAN DI JAWA BARAT

Distribusi kuota tersedia terhadap jumlah murid diterima merupakan faktor penting dalam pemilihan sekolah yang dituju. Jika dalam suatu daerah kuota yang tersedia selalu dipenuhi oleh jumlah murid yang diterima, maka daya saing penerimaan di daerah tersebut akan tinggi dan dapat dikatakan bahwa jumlah pendaftar lebih banyak dibandingkan dengan kuota yang tersedia. Anda harus berhati-hati dalam melakukan pemilihan sekolah yang dituju. Jika jumlah murid diterima lebih sedikit dibandingkan dengan kuota tersedia, maka dapat dikatakan terjadi kekurangan pendaftar di sekolah tersebut, sehingga terjadi kecenderungan untuk menurunnya Passing Grade suatu sekolah untuk kasus tersebut. Sehingga dapat disimpulkan langkah pertama dalam memilih sekolah adalah dengan mencermati kondisi kuota tersedia vs jumlah murid yang diterima lewat jalur akademis.

Gambar-1_Distribusi Kuota Akademik SMAN Wilayah Jawa Barat 2017_Duddy Arisandi_18-04-2018

Gambar- 1_Distribusi Kuota Akademik VS Murid Diterima di SMAN Wilayah Jawa Barat 2017

 

III. PERBANDINGAN BEBERAPA DATA SMAN WILAYAH JAWA BARAT YANG BERSUMBER DARI PPDB ONLINE 2017

Beberapa data yang berasal dari PPDB Online dapat dijadikan data pendukung terhadap penentuan sekolah yang dituju, sperti : Rata-rata skor jarak, jenis pilihan 1 atau pilihan 2 pada sekolah yang dituju, asal sekolah di SMP apakah negeri ataukah swasta. Ditunjukan bahwa perolehan skor jarak maksimum adalah 9 dari skala 400 (hanya 2,25%). Artinya, walaupun domisili anda dekat dengan sekolah yang dituju, anda harus berfikir ulang jika skor UN anda tidak terlalu besar. Berbeda kebijakannya dengan penerimaan murid di tahun 2016 (adanya kuota proteksi wilayah).

Gambar-2_Perbandingan Data SMAN Kota Bandun 2017 (Sumber PPDB On Line 2017)_Duddy Arisandi_18-04-2018

Gambar- 2 Perbandingan Data SMAN Kota Bandun 2017 (Sumber PPDB On Line 2017)

IV. DISTRIBUSI JARAK DITERIMA JALUR AKADEMIK SMAN DI KOTA BANDUNG

Berdasarkan Sistem Zonasi, akan sulit untuk memprediksi jarak calon murid yang berada di sekitar SMA. HATI-HATI, Kuota memegang peranan penting dan sejarah pendaftar pada tahun 2017 menjadi penting. Bisa jadi, pendaftar yang tertolak memiliki Skor UN yang kecil, namun Skor jaraknya besar. Dengan diterapkannya sistem zonasi yang ada, maka nilai UN menjadi tidak berpengaruh, karena penilaian dilakukan berdasarkan ranking jarak terdekat domisili ke sekolah. Sulit sekali menentukannya, namun saya mencoba memaparkan data distribusi jarak murid diterima di SMAN Kota Bandung pada tahun 2017. Lebih baik memprediksi salah melalui suatu data dibandingkan memprediksi salah tidak melalui suatu data.

Gambar-00_Distribusi Jarak Diterima di SMAN Kota Bandung Tahun 2017_Duddy Arisandi_03-05-2018

Gambar-2a_Distribusi Jarak Diterima di SMAN Kota Bandung Tahun 2017

 

V. REPRESENTASI DATA MURID DIERIMA AKADEMIK DI SMAN 1 sd SMAN 8 KOTA BANDUNG

Apa yang saya inginkan kedepannya melalui piranti PPDB Online adalah agar melaluinya dapat merepresentasikan beberapa informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh penggunanya, sehingga akan meningkatkan ketepatan dan keakurasian penggunanya untuk melakukan pemilihan sekolah. Sayang, jika piranti tersebut hanya digunakan untuk menampung data dan mengkalkulasi penerimaan murid saja. Saya membayangkan bahwa kedepannya PPDB Online dapat merepresentasikan data sebagai berikut:

Gambar-3_Profil SMAN-1 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 3 Profil SMAN-1 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung

 

Gambar-4_Profil SMAN-2 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 4 Profil SMAN-2 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung

 

Gambar-5_Profil SMAN-3 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 5 Profil SMAN-3 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung

 

Gambar-6_Profil SMAN-4 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 6 Profil SMAN-4 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung

 

Gambar-7_Profil SMAN-5 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 7 Profil SMAN-5 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung

 

Gambar-8_Profil SMAN-6 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 8 Profil SMAN-6 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung

 

Gambar-9_Profil SMAN-7 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 9 Profil SMAN-7 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung

 

Gambar-10_Profil SMAN-8 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 10 Profil SMAN-8 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan PPDB Online 2017 Kota Bandung

 

VI. EVALUASI DISTRIBUSI MURID DITERIMA DI SMAN KOTA BANDUNG 2016-2017 (ADANYA PERUBAHAN KEBIJAKAN DALAM PENILAIAN SKOR JARAK DOMISILI)

Perubahan sitem dalam penentuan skor jarak ternyata berpengaruh signifikan pada penentuan Passing Grade. Dalam bagan ditunjukkan bahwa range (jangkauan) data skor akhir murid diterima menjadi lebih sempit di tahun 2017. Artinya menggeser tujuan awal apa yang telah dicanangkan di awal dulu berupa memberikan proteksi terhadap calon murid yang berada dekat dengan sekolah. Jika kita bicara sistem pendidikan, maka gap antara murid yang pintar dan kurang pintar akan mempengaruhi keberhasilan penyampaian materi di kelas. NAMUN, kita juga harus bijak bahwa sekolah kita berada di suatu lingkungan masyarakat maka yang turut menjaga nama baik sekolah tersebut adalah masyarakat yang ada di sekitarnya. Sehingga sudah selayaknya diberikan penghargaan kepada warga masyarakat yang ada di sekitarnya, misalnya dengan jalan memberikan kuota khusus untuk masyarakat sekitar (1 kelas penuh). Demikian akan terukur juga kemampuan guru di dalam menyampaikan ilmu kepada muridnya.

Gambar-11_Evaluasi Distribusi Jalur Akademik SMAN Kota Bandung 2016-2017_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 11 Evaluasi Distribusi Jalur Akademik SMAN Kota Bandung 2016-2017 (pengaruh berubahnya kebijakan penilaian skor jarak)

 

VII. PREDIKASI PASSING GRADE 2018 SMAN WILAYAH JAWA BARAT (KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA).

Metoda ini saya kembangkan dengan terinspirasi oleh “TROUGHPUT DIAGRAM” yang dikembangkan oleh “Hans Pieter Wiendahl” pada bukunya “Load Oriented Order Release” yang saya gunakan pada saat mengerjakan Tugas Akhir di Teknik Mesin (FTI-ITB) dulu.

Prediksi sangat sulit ditentukan mengingat banyaknya variabel yang sulit untuk dikendalikan, seperti : Sebaran NUN yang baru direlease pada saat proses penerimaan selesai, Sebaran jarak domisili murid terhadap suatu sekolah, Peminat SMAN berasal dari sekolah negeri dan swasta juga,…..Saya menyebutnya dengan UnPredictable.

Namun bagaimanapun juga, calon murid yang akan memilih sekolah ataupun orang tuanya PERLU DIBANTU dengan data tahun lalu (deskripsi dan perilaku berdasarkan data PPDB Online sebelumnya)….Saya hanya berusaha membantu untuk mengurangi resiko kesalahan pemilihan sekolah jika dilakukan tanpa suatu data apapun. Dan yang terpenting, pembaca harus memaklumi juga bahwa saya sebagai seorang hamba Allah SWT yang tidak luput dari kesalahan juga. Sehingga akan memungkinkan sekali terjadinya kesalahan juga di dalam memprediksi Passing Grade nya. Saya lebih mementingkan alur proses cara penentuan sekolah dibandingkan dengan hasil akhir penentuan sekolahnya.

Saya tekankan bahwa distribusi skor akhir yang diterima di suatu sekolah merupakan faktor dominan yang mempengaruhi rasa di dalam menentukan passing grade 2018. (Perlu dicatat bahwa seluruh kuota tersedia di SMAN Kota Bandung terpenuhi 100%, yang artinya jumlah pendaftar lebih banyak dari kuota tersedia). Pembaca dapat memprediksi dengan jalan : pertama tentukan sekolah yang menjadi pilihan, kemudian lihat harga rata-rata Skor akhir dan distribusi nilai murid diterima. Jika anda setuju dengan prediksi ini, lihat kotak warna kuning kemudian tarik garis ke atas untuk menentukan estimasi passing grade suatu SMAN di Kota Bandung.

VIII.1 PREDIKSI PASSING GRADE 2018 SMAN KOTA BANDUNG

Saya mengurutkan daftar SMA dari yang harga rata-rata murid diterimanya terbesar, dengan arti kata urutan teratas adalah sekolah faforit (persaingan tinggi). Saya ulangi lagi bahwa seluruh SMAN di kota Bandung kuotanya terisi penuh, sehingga pembaca harus ekstra hati-hati untuk memilih sekolah yang dituju.

Gambar-12_Prediksi Passing Grade SMAN Kota Bandung 2018_Duddy Arisandi_18-04-2018Gambar- 12 Prediksi Passing Grade SMAN Kota Bandung 2018

VIII.2 PREDIKSI PASSING GRADE 2018 SMAN LUAR KOTA BANDUNG

Mengingat data yang ada jumlahnya ribuan dan karena keterbatasan waktu saya, maka saya tidak dapat merekam semua data yang diterima di SMAN yang berada di luar Kota Bandung. Data penting seperti Harga Rata-Rata Skor Akhir suatu sekolah tidak saya hitung, kedepannya saya sarankan kepada pemerhati pendidikan (para pemrediksi passing grade) tidak mengabaikan faktor ini. Namun demikian, saya tetap akan memberikan prediksi dengan kondisi yang sangat kasar sekali (prinsip saya, biarlah ada data walaupun jelek dibandingkan tidak ada data sama sekali untuk memprediksinya). Sudah tentu bahwa kondisi tersebut akan mempengaruhi keakurasian dan ketepatannya, dan saya mohon maaf karenanya dan mohon juga untuk dimaklumi.

Bagi sekolah yang berada di luar kota Bandung, maka pembaca dapat memprediksi dengan jalan : pertama tentukan sekolah yang menjadi pilihan, kemudian liat deviasi diantara kuota dengan jumlah murid yang diterima. Jika antara kuota dan jumlah murid diterima tidak ada deviasi, dapat disimpulkan pendaftarnya melebihi kuota dan persaingan menjadi lebih ketat. Sayang sekali saya tidak dapat merekap nilai rata-ratanya karena jumlah data ribuan dan waktu saya juga terbatas. Jika anda setuju dengan prediksi ini, maka langkah berikutnya lihat batas garis merah di dalam bagan tersebut kemudian tarik garis ke atas untuk menentukan estimasi passing grade suatu SMAN di luar Kota Bandung. Jika kuota tidak terpenuhi, maka bisa saja garis merah tersebut bergeser ke kakan (dengan kata lain passing grade menjadi lebih kecil dari yang saya estimasi). Saya tampilkan beberapa prediksi untuk SMAN yang berada di luar Kota Bandung di wilayah Jawa Barat.

Gambar-13_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Bandung_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 13 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Bandung

 

Gambar-14_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Bandung Barat_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 14 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Bandung Barat

 

Gambar-15_Prediksi Passing Grade SMAN Kabupaten Bekasi 2018_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 15 Prediksi Passing Grade SMAN Kabupaten Bekasi 2018

 

Gambar-16_Prediksi Passing Grade SMAN Kabupaten Bogor 2018_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 16 Prediksi Passing Grade SMAN Kabupaten Bogor 2018

 

Gambar-17_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Ciamis_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 17 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Ciamis

 

Gambar-18_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Cianjur_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 18 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Cianjur

 

Gambar-19_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Cirebon_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 19 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Cirebon

 

Gambar-20_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Garut_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 20 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Garut

 

Gambar-21_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Kerawang_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 21 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Kerawang

 

Gambar-22_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Indramayu_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 22 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Indramayu

 

Gambar-23_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Kuningan_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 23 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Kuningan

 

Gambar-24_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Majalengka_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 24 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Majalengka

 

Gambar-25_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Purwakarta_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 25 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Purwakarta

 

Gambar-26_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Subang_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 26 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Subang

 

Gambar-27_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Sukabumi_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 27 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Sukabumi

 

Gambar-28_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Tasikmalaya_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 28 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Tasikmalaya

 

Gambar-29_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Sumedang_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 29 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Sumedang

 

Gambar-30_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Pangandaran_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 30 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kabupaten Pangandaran

 

Gambar-31_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Bekasi_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 31 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Bekasi

 

Gambar-32_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Banjar_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 32 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Banjar

 

Gambar-33_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Bogor_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 33 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Bogor

 

Gambar-34_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Cimahi_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 34 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Cimahi

 

Gambar-35_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Cirebon_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 35 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Cirebon

 

Gambar-36_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Depok_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 36 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Depok

 

Gambar-37_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Sukabumi_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 37 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Sukabumi

 

Gambar-38_Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Tasik Malaya_Duddy Arisandi_19-04-2018Gambar- 38 Prediksi Passing Grade 2018 SMAN Kota Tasikmalaya

 

IX.PENUTUP

Akhir kata, penulis sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika di dalam pemaparan ini terdapat kesalahan baik yang tersurat ataupun tersirat. Dengan terbatasnya waktu yang penulis miliki, saya tidak dapat memroses distribusi jumlah murid diterima untuk SMAN yang berada di luar kota Bandung (jumlahnya ribuan data). Dan harapannya, metoda ini dapat diikuti juga oleh putra-putra di setiap daerah yang memiliki ketertarikan terhadap dunia pendidikan.

Penulis berkeinginan agar sistem PPDB yang ada dapat dikembangkan menjadi piranti pengolah data dan perepresentasi profil sekolah secara detail sehingga bisa digunakan oleh semua kalangan secara userfriendly dan menghindari distorsi akibat lemahnya pemrosesan data yang dilakukan oleh pengguna data. Seperti layaknya makanan siap saji yang banyak kita jumpai.

Saya juga memohon kepada para pembaca, sekiranya di dalam tulisan ini ada sesuatu yang bermanfaat, maka doakanlah kebaikan untuk keluarga kami dan semoga kami dapat diberi kesempatan lagi untuk tetap menulis tema yang sama di waktu kemudian hari. Ingin rasanya memberikan sesuatu yang lebih dari ini bagi warga Jawa Barat, namun baru ini yang bisa saya berikan…..dan semoga tetap bermanfaat.

Jika anda sudah masuk ke SMAN sesuai dengan pilihan anda, jangan lupa sejak awal digenjot untuk persiapan UN, SNPTN, ataupun SBMPTN…..Dan kita jangan loose contact via link berikut ya :

https://www.slideshare.net/DuddyArisandi (Pembahasan soal-soal UN dan SBMPTN)

Satu lagi, selamat buat Kang Ahmad Heryawan (Gubernur Jabar) atas keberhasilannya membangun Airport di Kertajati Majalengka yang sebagian besar menggunakan ABPD…..Deket dengan daerah kelahiran istri saya di Jatipamor Majalengka….Hatur nuhun pa.

Wasslamu’alaykum,

Soroako, Sulawesi Selatan, 20 April 2018

Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.

Dosen Akademi Teknik Soroako

 

NOTE: Jangan lupa doakan untuk kebaikan keluarga kami (ASYIK untuk Jabar 2018)

Gambar-39_My Family In Bandung_Duddy Arisandi_19-04-18

 

 

 

 

 

 
73 Komentar

Ditulis oleh pada April 20, 2018 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

MEMPREDIKSI PASSING GRADE SMPN & SMAN KOTA BANDUNG 2017 DENGAN MEMANFAATKAN DATA PPDB (PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU) 2016 UNTUK MEMBUAT PROFIL SEKOLAH DAN SEBARAN DATA NUN

MEMPREDIKSI PASSING GRADE SMPN & SMAN KOTA BANDUNG 2017 DENGAN MEMANFAATKAN DATA PPDB (PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU) 2016 UNTUK MEMBUAT PROFIL SEKOLAH DAN SEBARAN DATA NUN

PENDAHULUAN

Dalam menyongsong hasil ujian nasional dan menyambut tahun ajaran baru akan membuat peserta didik dan orang tua was-was berupa kekhawatiran jika nilai anaknya rendah dan/atau tidak dapat diterima di sekolah yang menjadi tujuannya.

Berbagai upaya ditempuh mereka dengan jalan mengumpulkan informasi terkait passing grade tahun-tahun sebelumnya, dan mencari sebaran nilai UN pada tahun berjalan. Upaya ini tidaklah mudah serta memerlukan waktu dan tenaga.

Pihak-pihak berkepentingan seperti dinas pendidikan, sekolah-sekolah, lembaga penyelenggara bimbingan belajar, lembaga penyebar informasi pun berupaya pula untuk memberikan informasi yang bertujuan untuk memudahkan orang tua dan calon siswa dalam mendaftar ke sekolah yang dituju.

Namun, walaupun segala upaya telah ditempuh, tetap saja bahwa ketersediaan kapasitas / daya tampung sekolah negeri yang hendak dituju tidak dapat memenuhi semua lulusan yang ada. Hal tersebut merupakan suatu dinamika budaya PERSAINGAN SEHAT yang diterjemahkan ke dalam sifat JUJUR, ADIL, TRANSPARAN, dan KETERTELUSURAN DATA tanpa memandang suatu individu/kelompok merasa lebih bila dibandingkan dengan yang lainnya (ada swasta-negeri, kaya-miskin, jauh-dekat, top-biasa, dll). Yang jelas pintu gerbang persaingan dibuka selebar-lebarnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan berdasarkan inputan/masukan yang dapat diandalkan untuk membangun bangsa ini.

Saya tertarik untuk menyusun tulisan ini karena pernah merasakan sulitnya sebagai orang tua dalam memberikan sesuatu yang terbaik bagi putra-putra saya berupa : penyiapan sekolah memalui bimbingan belajar, memberikan pilihan sekolah yang realistis sesuai kemampuan anak saya, memantau proses pendaftaran via PPDB Online Kota Bandung, dan mengantisipasi sekolah swasta jika putra saya tidak diterima di sekolah negeri. Tentunya apa yang pernah saya alami akan saya paparkan dalam tulisan berikut dengan harapan dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan tentunya pula tiada gading yang tak retak sehingga saya haturkan sebelumnya permohonan maaf andai pada tulisan ini terdapat makna tersirat ataupun tersurat yang menyinggung pembaca, ataupun terdapat kesalahan data karena keterbatasan saya dalam mengumpulkan, mengolah, dan merepresentasikannya nya secara manual.

1. MENYALIN DAN MEMPERSIAPKAN DATA UNTUK DIOLAH (DARI ‘PPDB On Line Kota Bandung 2016’)

PPDB Online merupakan terobosan baru di era 2010-an, yang merupakan perangkat lunak yang mengelola sistem penerimaan peserta didik baru mulai tingkat SD, SMP, SMA, SMAK. Durasi penyimpanan data dibatasi jangka waktunya, yang menurut saya untuk menghamat kuota penyimpanan data dan mempercepat akses data pada waktu digunakan.

Umumnya para orangtua dan murid sekolah memanfaatkan data pada PPDB Online hanya pada saat waktu pendaftaran pada tahun berjalan saja. Tidak banyak orang yang berpendapat bahwa data-data di dalamnya dapat digunakan untuk memprediksi/memperkirakan passing grade pada tahun-tahun yang akan datang (artinya orang tua dan murid dapat mempelajari karakteristik sekolah yang dituju jauh-jauh hari sebelum hasil UN keluar). Atau ‘ceuk basa sunda na mah ‘’sanes kumaha engke, mung engke kumaha’’.

Alur proses pengambilan data yang saya olah ditunjukkan pada Gambar-1. Saya biasa mengcopy soft data untuk menyambut tahun heboh 2019, yang mana putra-putra saya insyaallah akan masuk ke SMP, SMA, dan Kuliah pada saat yang bersamaan. Dan secara bersamaan istri dan anak-anak saya berdomisili di Bandung dan saya di Soroako-Sulawesi Selatan. Tentunya ingin mengajari mereka juga secara mandiri dalam menentukan pilihan sekolah yang akan dituju.

Gambar-1_Prosedur Melihat Data SMPN &amp; SMAN Pada PPDB Online Kota Bandung 2016Gambar-1 Prosedur Melihat/Mengcopy Data SMPN & SMAN Pada PPDB Online Kota Bandung 2016

Jumlah Data yang dicopy tergantung kebutuhan dan boleh jadi jumlahnya banyak sekali, dan beberapa diantaranya tidak dapat langsung diolah menggunakan piranti excel, namun harus dilakukan kerja ektra pemisahan data seperti halnya kolom BOBOT JARAK dan JARAK domisili pendaftar yang menjadi satu.

 

2. APA YANG DAPAT DIPELAJARI DARI REPRESENTASI DATA ‘PPDB On Line Kota Bandung TAHUN 2016’

Secara garis besar hal-hal pokok yang harus dicermati dalam melihat hasil PPDB On Line 2016 adalah:

  • Secara umum kuota yang tersedia dan pendaftar yang berasal dari jalur akademik, jalur prestasi, dan jalur RMP memiliki persaingan yang cukup tinggi. Jika anda salah memilih sekolah maka akan ada kemungkinan untuk gagal dikarenakan jumlah pendaftar yang lebih besar daripada kuota yang tersedia (Gambar-2).
  • Sebaliknya jalur KSP Aset, UU Guru, dan Inklusif banyak yang kosong (pendaftar lebih sedikit dari kuota yang tersedia). Jalur ini dapat dimanfaatkan tentunya bagi yang memenuhi persyaratannya. Andai jalur tersebut tidak memenuhi kuota yang ada, bagaimanakah mekanisme pengalihannya ? (apakah dibiarkan tetap kosong, atau dialihkan bagi jalur akademik, jalur prestasi, ataupun jalur RMP ?). Perlu ada mekanisme yang mengaturnya dan dapat saja diserahkan ke sekolah terkait.
Gambar-2_Kuota VS Pendaftar SMP &amp; SMA Negeri Kota Bandung 2016Gambar-2 Kuota VS Pendaftar SMP & SMA Negeri Kota Bandung 2016
  • Pada sebagian besar sekolah, jumlah pendaftar akademik lebih besar dari kuota akademik yang tersedia, namun ada beberapa sekolah juga yang jumlah pendaftarnya lebih kecil dari kuota yang tersedia, sehingga memiliki kemungkinan diterima lebih besar dari 100% (Gambar-3 dan Gambar-4)
Gambar-3_Distribusi Kuota Akademik dan Pendaftar SMP-MTS Negeri Kota Bandung 2016Gambar-3 Distribusi Kuota Akademik dan Pendaftar SMP-MTS Negeri Kota Bandung 2016
Gambar-4_Distribusi Kuota Akademik dan Pendaftar SMA-MA Negeri Kota Bandung 2016Gambar-4 Distribusi Kuota Akademik dan Pendaftar SMA-MA Negeri Kota Bandung 2016
  • Jalur Prestasi merupakan pilihan murid-murid berprestasi di luar akademik yang banyak peminatnya di Kota Bandung. Hal ini menunjukkan maraknya pembinaan kegiatan ekstrakurikuler yang ada. Suatu hal yang perlu dicermati kedepannya adalah bagaimana cara memberi pembobotan untuk ragam prestasi yang berasal dari cabang kesenian, olahraga, dan lainnya. Seperti halnya surat keterangan yang diterbitkan oleh KONI untuk pembobotan prestasi cabang olah raga. Kondisi Distribusi diantara kuota tersedia dan pendaftar pada jalur prestasi ditunjukkan pada Gambar-5 dan Gambar-6.
Gambar-5_Distribusi Kuota Prestasi dan Pendaftar SMP-MTS Negeri Kota Bandung 2016Gambar-5 Distribusi Kuota Prestasi dan Pendaftar SMP-MTS Negeri Kota Bandung 2016
Gambar-6_Distribusi Kuota Prestasi dan Pendaftar SMA-MA Negeri Kota Bandung 2016Gambar-6 Distribusi Kuota Prestasi dan Pendaftar SMA-MA Negeri Kota Bandung 2016
  • Perwal 2016 mendefinisikan bahwa Jalur Affirmasi rawan melanjutkan pendidikan (RMP), ditujukan bagi calon peserta didik yang memiliki kendala pendidikan karena alasan ekonomi berdasarkan data warga masyarakat miskin Pemerintah Daerah. Distribusi kuota dan pendaftar Jalur RMP dapat dilihat pada Gambar-6 dan Gambar-7.
Gambar-7_Distribusi Kuota RPM dan Pendaftar SMP-MTS Negeri Kota Bandung 2016Gambar-7 Distribusi Kuota RPM dan Pendaftar SMP-MTS Negeri Kota Bandung 2016
Gambar-8_Distribusi Kuota RPM dan Pendaftar SMA-MA Negeri Kota Bandung 2016Gambar- 8 Distribusi Kuota RPM dan Pendaftar SMA-MA Negeri Kota Bandung 2016
  • Passing Grade yang diperoleh melalui data PPDB On Line 2016 ada yang bisa dijadikan patokan untuk memprediksi passing garade 2017, dan ada juga yang tidak dapat dijadikan acuan untuk memprediksi passing grade 2017 dikarenakan tidak mencerminkan karakter sekolah yang sebenarnya. (Lihat Gambar-9 dan Gambar-10). Hal tersebut dapat dilakukan dengan persyaratan bahwa sebaran NUN untuk SD & SMP segera diterbitkan secara resmi pada Rekapitulasi sebaran NUN pada PPDB Online Kota Bandung 2017.
Gambar-9_Passing Grade Kuota Akademik SMA Kota Bandung Tahun 2014-2015-2016Gambar-9 Passing Grade Kuota Akademik SMA Kota Bandung Tahun 2014-2015-2016
Gambar-10_Passing Grade Kuota Akademik SMP Kota Bandung Tahun 2014-2015-2016Gambar-10 Passing Grade Kuota Akademik SMP Kota Bandung Tahun 2014-2015-2016
  • Rata-rata pendaftar disajikan sejak tahun 2014 untuk menunjukkan rasio diantara pendaftar dan kuota yang tersedia. Pada saat memilih sekolah yang akan dituju perlu dicermati sejarah pendaftar yang ada pada tahun-tahun sebelumnya. Pengisi kuota berasal juga dari luar kota bandung, artinya jika jarak domisili di kota bandung di luar jangkauan 2 [km] dan anda mendaftar di dalam ataupun di luar kelompok wilayah kota bandung, maka anda harus berhati-hati karena umumnya pendaftar dari luar kota memiliki NUN yang tinggi (Gambar-11 dan Gambar-12).
Gambar-11_Kuota VS Pendaftar Akademik SMP Kota Bandung Tahun 2014-2015-2016Gambar-11 Kuota VS Pendaftar Akademik SMP Kota Bandung Tahun 2014-2015-2016
Gambar-12_Kuota VS Pendaftar Akademik SMA Kota Bandung Tahun 2014-2015-2016Gambar-12 Kuota VS Pendaftar Akademik SMA Kota Bandung Tahun 2014-2015-2016
  • Pembobotan skor yang mengakomodir jarak domisili pada kartu keluarga hanya berlaku bagi calon murid yang berdomisili pada kartu keluarga di bawah 2 [km] saja. Sehingga dalam memilih sekolah perlu dicermati bahwa jika domisili kita terhadap suatu sekolah lebih jauh dari 2 [km] maka tidak akan ada pembobotan skor (0) alias nilai hasil NUN murni yang akan dipertimbangkan. Semakin dekat jarak domisili kita dengan sekolah maka semakin besar skor pembobotannya. Sehingga berapun nilai NUN anda asalkan jaraknya dekat dengan sekolah, pastikan mendaftar ke sekolah tersebut. Jika anda beruntung, maka akan mendapatkan kuota proteksi dalam wilaya. Sebaliknya, jika anda menentukan pilihan sekolah hanya melalui passing garade sebelumnya, maka anda harus berhati-hati, dikarenakan bisa jadi passing grade tersebut merupakan hasil dari penjaringan kuota proteksi wilayah ataupun gabungan wilayah, sehingga sangat disarankan sekali agar anda mempelajari profil sekolah yang ingin dituju. Sebagai conoth dapat dilihat pada Gambar-13 dan Gambar-14.
Gambar-13_Sebaran NUN SMP dan Distribusi Murid Diterima Jalur Akademik SMA Kota Bandung Tahun (PPDB Kota Bandung 2016)Gambar-13 Sebaran NUN SMP dan Distribusi Murid Diterima Jalur Akademik SMA Kota Bandung (PPDB Kota Bandung 2016)
Gambar-14_Sebaran NUN SD dan Distribusi Murid Diterima Jalur Akademik SMPN Kota Bandung Tahun (PPDB Kota Bandung 2016)Gambar-14 Sebaran NUN SD dan Distribusi Murid Diterima Jalur Akademik SMPN Kota Bandung (PPDB Kota Bandung 2016)

Anda harus mencermati kondisi seperti di SMAN-3, SMAN-5, SMAN-10, SMPN-2, SMPN-5, SMPN-7, SMPN-44, yang semuanya itu merupakan sekolah favorit di Kota Bandung. Secara sepintas anda dapat melihat, kira-kira berapa nilai yang pas untuk masuk bersaing di sekolah tersebut ? Untuk Kartu Keluarga dengan jarak domisili lebih besar dari 2 [km] anda harus mempertimbangkannya dengan matang dan penuh perhatian.

3. MENCERMATI PROFIL SEKOLAH YANG DITUJU BERDASARKAN PENGOLAHAN DATA ‘PPDB On Line Kota Bandung’ TAHUN 2016

Passing Grade (nilai kelulusan minimum) untuk suatu sekolah tidak menjadikannya hanya satu-satunya parameter yang harus dilihat untuk memilih sekolah yang dituju. Anda harus melihat karakteristik sekolah tersebut melalui bebeapa sebaran data sekolahnya. Sifat bawaan / karakteristik itu memiliki ciri dan susah dihapuskan hanya dengan hujan sekejap (termasuk dengan membuat suatu sistem baru). Contoh kasus lengkap berikut saya modelkan untuk memberikan masukan agar PPDB On Line kedepannya tidak hanya berfungsi sebagai database saja (pusat pengumpul data), namun juga dapat memberikan representasi yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Untuk mewujudkan Kota Bandung menjadi smart village seperti yang dulu pernah dicita-citakan untuk mewujudkan silicon valley di kota Bandung, yang ditunjang dengan beberapa perguruan tinggi terkenal di Bangsa ini yang terdapat di Kota Bandung (termasuk di dalamnya rumpun teknologi informasi) maka cita-cita tersebut dapat dimulai melalui reformasi pengolahan data di bidang pendidikan. Jangan sampai pendidikan hanya dijadikan ‘icon menara gading’ yang digadang-gadangkan jika ada tamu asing, namun pengelolaannya dilakukan secara rapuh (hal tersebut wajar, karena pendidikan merupakan layanan jasa yang hasilnya tidak bisa ‘dijilat langsung’ dan sulit diukur dengan uang, kecuali pengeluaran biaya operasionalnya. Tidak banyak orang pandai yang bisa menghitung ‘benefit’ jangka panjang yang diperoleh dari pelaksanaan pendidikan).

Terpikir oleh saya, andai peguruan tinggi yang ada tidak dapat berkontribusi untuk andil dalam pengembangannya (dengan pertimbangan apapun), kenapa tidak difikirkan untuk mengembangkannya dengan penyelia perangkat lunak di bidang pendidikan semisal SAP For Education ? Tentunya semoga hal ini dapat diupayakan kedepannya sebagai perwujudan Kota Bandung menjadi Model Smart City in Education di Indonesia kedepannya.

Pada tulisan berikutnya akan dipaparkan profil sekolah dalam bentuk grafik dan tabel, dan saya harapkan pembaca dapat mendeskripsikan dan menarik kesimpulannya masing-masing secara mandiri (saya istilahkan mulai saat ini mari kita memprediksi dengan jalan “melek data”). Terlalu panjang jika harus diuraikan dalam bentuk kalimat. Dan akan membatasi pembaca, agar memilih sekolah sesuai kapasitas yang dimiliki oleh lulusan dan sesuai dengan keinginan siswa. Yang akan bersekolah adalah putra-putri anda, dewasakanlah mereka dalam menentukan sikap (tidak mencla-mencle), mereka yang akan menjalani prosesnya dengan bertanggungjawab, sedangkan orang tua hanya memfasilitasi, mengawasi, dan memberikan masukan.

3.1 CONTOH PROFIL LENGKAP SMAN-6 KOTA BANDUNG

Gambar-15_(a) Profil SMAN-6 Bandung Jalur Akademik-Sebaran NUN Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-15 (a) Profil SMAN-6 Bandung  Jalur Akademik-Sebaran NUN Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
 Gambar-16_(b) Profil SMAN-6 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jarak Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-16 (b) Profil SMAN-6 Bandung  Jalur Akademik-Sebaran Jarak Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-17_(c) Profil SMAN-6 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Bobot Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-17 (c) Profil SMAN-6 Bandung  Jalur Akademik-Sebaran Bobot Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-18_(d) Profil SMAN-6 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jenis Sekolah dan Pilihan Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-18 (d) Profil SMAN-6 Bandung  Jalur Akademik-Sebaran Jenis Sekolah dan Pilihan Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-19_Profil SMAN-6 Bandung Jalur Prestasi Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-19 Profil SMAN-6 Bandung  Jalur Prestasi Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-20_Profil SMAN-6 Bandung Jalur RMP Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-20 Profil SMAN-6 Bandung Jalur RMP Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung

3.2 CONTOH PROFIL LENGKAP SMPN-1 KOTA BANDUNG

 Gambar-21_(a) Profil SMPN-1 Bandung Jalur Akademik-Sebaran NUN Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-21  (a) Profil SMPN-1 Bandung Jalur Akademik-Sebaran NUN Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-22_(b) Profil SMPN-1 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jarak Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-22 (b) Profil SMPN-1 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jarak Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-23_(c) Profil SMPN-1 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Bobot Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-23 (c) Profil SMPN-1 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Bobot Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-24_(d) Profil SMPN-1 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jenis Sekolah dan Pilihan Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-24 (d) Profil SMPN-1 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jenis Sekolah dan Pilihan Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-25_Profil SMPN-1 Bandung Jalur Prestasi Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-25 Profil SMPN-1 Bandung  Jalur Prestasi Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-26_Profil SMPN-1 Bandung Jalur RMP Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-26 Profil SMPN-1 Bandung  Jalur RMP Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung

  3.3 CONTOH PROFIL JALUR AKADEMIK SMAN-3 KOTA BANDUNG

Gambar-27_(a) Profil SMAN-3 Bandung Jalur Akademik-Sebaran NUN Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-27 (a) Profil SMAN-3  Bandung Jalur Akademik-Sebaran NUN Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-28_(b) Profil SMAN-3 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jarak Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-28 (b) Profil SMAN-3  Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jarak Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-29_(c) Profil SMAN-3 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Bobot Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-29 (c) Profil SMAN-3  Bandung Jalur Akademik-Sebaran Bobot Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-30_(d) Profil SMAN-3 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jenis Sekolah dan Pilihan Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-30 (d) Profil SMAN-3  Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jenis Sekolah dan Pilihan Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung

3.4 CONTOH PROFIL JALUR AKADEMIK SMPN-5 KOTA BANDUNG

 Gambar-31_(a) Profil SMPN-5 Bandung Jalur Akademik-Sebaran NUN Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-31 (a) Profil SMPN-5 Bandung  Jalur Akademik-Sebaran NUN Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-32_(b) Profil SMPN-5 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jarak Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-32 (b) Profil SMPN-5 Bandung  Jalur Akademik-Sebaran Jarak Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-33_(c) Profil SMPN-5 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Bobot Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-33 (c) Profil SMPN-5 Bandung  Jalur Akademik-Sebaran Bobot Domisili Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-34_(d) Profil SMPN-5 Bandung Jalur Akademik-Sebaran Jenis Sekolah dan Pilihan Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-34 (d) Profil SMPN-5 Bandung  Jalur Akademik-Sebaran Jenis Sekolah dan Pilihan Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung

 3.5 CONTOH PROFIL RINGKAS JALUR AKADEMIK BEBERAPA SMAN DI KOTA BANDUNG

Beberapa contoh berikut merupakan ringkasan profil akademik beberapa SMAN Kota Bandung yang berasal dari data PPDB Kota Bandung 2016.

Gambar-35_Profil Ringkas SMAN-2 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-35 Profil Ringkas SMAN-2 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-36_Profil Ringkas SMAN-4 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar- 36 Profil Ringkas SMAN-4 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-37_Profil Ringkas SMAN-5 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar- 37 Profil Ringkas SMAN-5 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-38_Profil Ringkas SMAN-8 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar- 38 Profil Ringkas SMAN-8 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-39_Profil Ringkas SMAN-10 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-39 Profil Ringkas SMAN-10 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-40_Profil Ringkas SMAN-12 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-40 Profil Ringkas SMAN-12 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-41_Profil Ringkas SMAN-19 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar- 41 Pofil Ringkas SMAN-19 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-42_Profil Ringkas SMAN-20 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-42 Profil Ringkas SMAN-20 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-43_Profil Ringkas SMAN-24 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-43 Profil Ringkas SMAN-24 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung

 

3.6 CONTOH PROFIL RINGKAS JALUR AKADEMIK BEBERAPA SMPN DI KOTA BANDUNG

Beberapa contoh berikut merupakan ringkasan profil akademik beberapa SMPN Kota Bandung yang berasal dari data PPDB Kota Bandung 2016.

Gambar-44_Profil Ringkas SMPN-3 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-44 Profil Ringkas SMPN-3 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-45_Profil Ringkas SMPN-4 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-45 Profil Ringkas SMPN-4 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-46_Profil Ringkas SMPN-6 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-46 Profil Ringkas SMPN-6 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-47_Profil Ringkas SMPN-7 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-47 Profil Ringkas SMPN-7 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-48_Profil Ringkas SMPN-8 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-48 Profil Ringkas SMPN-8 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-49_Profil Ringkas SMPN-9 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-49 Profil Ringkas SMPN-9 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
Gambar-50_Profil Ringkas SMPN-10 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-50 Profil Ringkas SMPN-10 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
 Gambar-51_Profil Ringkas SMPN-16 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-51 Profil Ringkas SMPN-16 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
 Gambar-52_Profil Ringkas SMPN-21 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-52 Profil Ringkas SMPN-21 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
 Gambar-53_Profil Ringkas SMPN-30 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-53 Profil Ringkas SMPN-30 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung
 Gambar-54_Profil Ringkas SMPN-44 Bandung Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota BandungGambar-54 Profil Ringkas SMPN-44 Bandung  Jalur Akademik Berdasarkan Data PPDB 2016 Kota Bandung

Apa yang dapat kita pelajari dari profil yang telah ditampilkan dalam bentuk gambar adalah :

  1. Mencermati perkiraan Passing Grade, apakah layak anda mengambil batas terbawah atau menggesernya ke nilai yang lebih tinggi ? (bedakan dengan hasil kuota proteksi wilayah ataupun gabungan wilayah).
  2. Hal teraman dalam memutuskan pilihan sekolah adalah di dekat harga rata-ratanya. Umumnya harga rata-rata merupakan salah satu variable spesifik yang menunjukkan karakteristik utama passing grade. Dan tentunya harus di cross chek terhadap Hasil Sebaran NUN Tahun 2017 ini.
  3. Jangan salah dalam menentukan pilihan-1 ataupun pilihan-2 sekolah yang akan dituju. Pilihan-1 merupakan sekolah dengan rata-rata sebaran NUN yang lebih tinggi dibandingkan pilihan ke-2.
  4. Anda dapat saja memanfaatkan jalur prestasi dari semua bidang, namun tetap dilihat di sekolah mana jalur prestasi tersebut akan anda daftarkan.
  5. Jalur RMP ternyata banyak peminatnya juga, namun hati-hati bahwa jalur ini diperuntukan bagi mereka yang memenuhi persyaratan di dalam katagorinya. Tidak untuk semua orang, dan setiap sekolah akan berbeda kuota dan prosentase keberterimaannya.
  6. Sebaliknya jalur KSP Aset, UU Guru, dan Inklusif banyak yang kosong (pendaftar lebih sedikit dari kuota yang tersedia). Jalur ini dapat dimanfaatkan juga, namun khusus untuk calon siswa yang memenuhi persyaratannya. Andai banyak kursi kosong dari jalur ini, maka nampaknya perlu ditetapkan suatu mekanisme pengalihan kursi kosong tersebut. Apakah akan didistribusikan ke jalur akademik, prestasi, dan RMP yang banyak peminatnya ?

 

4. MENCERMATI KESAMAAN PERILAKU PROFIL SEKOLAH YANG DITUJU BERDASARKAN SEBARAN NUN (NILAI UJIAN NASIONAL)

Setiap sekolah memiliki karakter uniknya tersendiri. Karakter unik tersebut telah lama dibentuk dan memberikan ‘brand image’ tersendiri di hati masyarakat. Tidak mudah / perlu lama untuk melakukan evolusi mengubahnya. Sehingga pola sebaran nilai NUN bagi mahasiswa yang diterima terhadap distribusi sebaran nilai NUN secara menyeluruh akan memiliki pola / pattern yang sama. Perubahan passing grade hanya terjadi berupa pergeseran ke arah kiri (jika secara keseluruhan nilai UN naik) dan bergeser ke arah kanan (jika secara keseluruhan nilai UN turun). Turunnya secara drastik nilai passing grade lebih diakibatkan karena kuota proteksi yang dipengaruhi bobot jarak domisili. Dapat disimpulkan bahwa passing grade bukan suatu-satunya tolak ukur yang akan menentukan kelulusan calon siswa untuk diterima di suatu sekolah. Informasi sebaran NUN secara menyeluruh diperlukan, dan ditambah juga dengan karakteristik profil sekolah yang telah dibangun sejak lama.

  • PERBANDINGAN SEBARAN DATA DITERIMA AKADEMIK UNTUK BEBERAPA SMAN dan SMPN NEGERI DI BANDUNG

Pada Gambar-55 dan Gambar-56  ditunjukkan perbandingan data beberapa SMAN dan SMPN Kota Bandung yang berasal dari PPDB 2014 dan PPDB 2016. Beberapa SMAN dan SMPN yang dijadikan contoh dibuat dari data yang saya miliki. Apa yang ingin saya kembangkan di kemudian hari adalah mengkobinasikan data diantara sebaran nilai yang ada dengan kuota yang tersedia. Sehingga diperoleh nilai minimum yang realistis untuk menunjukkan seseorang dapat bersekolah di sekolah negeri. Namun nampaknya hal tersebut tidak mudah dilakukan mengingat kita tidak mengetahui : distribusi NUN bagi siswa yang bersekolah di sekolah swasta, berapa siswa yang pindah ke luar kota, ditambah lagi bahwa di jalur prestasi, RMP, KSP Aset, UU Guru, dan Inklusif, akan ada nilai NUN di atas rata-rata. Pengubahan jumlah kuota akademik pada setiap sekolah akan mempengaruhinya juga.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa keakurasian hasil prediksi passing grade akan dipengaruhi oleh kelengkapan dan kualitas data yang ada, kecermatan dan ketepatan pada proses pengukuran dan pengolahan datanya, sehingga prediksi passing grade yang ada saat ini masih jauh dari sempurna, dan hanya bersifat untuk memaparkan data-data yang telah diolah dengan harapan memudahkan para orang tua dan calon murid yang akan memasuki suatu sekolah untuk mengambil suatu keputusan secara mandiri berdasarkan data pada tahun sebelumnya.

Bukannya tidak mungkin, suatu saat nanti di masa yang akan datang bahwa prediksi passing grade bisa dilakukan dengan teliti dan cermat, yang didukung oleh sistem PPDB On Line yang terintegrasi dan mumpuni, yang didukung dengan beberapa gerbang logika sebagai dasar mengambil keputusannya.

Gambar-55_Perbandingan Sebaran NUN VS Diterima Jalur Akademik Beberapa SMAN Kota Bandung 2014 dan 2016Gambar-55 Perbandingan Sebaran NUN VS Diterima Jalur Akademik Beberapa SMAN Kota Bandung 2014 dan 2016
Gambar-56_Perbandingan Sebaran NUN VS Diterima Jalur Akademik Beberapa SMPN Kota Bandung 2014 dan 2016Gambar-56 Perbandingan Sebaran NUN VS Diterima Jalur Akademik Beberapa SMPN Kota Bandung 2014 dan 2016

Gambar-55 dan Gambar-56, menunjukkan pola kemirikan karakter profil suatu sekolah (perbandingan tahun 2014 dan 2016). Yang akan mengakibatkan perubahan passing grade secara signifikan adalah : sebaran NUN pada tahun yang diprediksi dan NUN peserta yang masuk lewat jalur kuota proteksi wilayah yang umumnya berada di luar kendali sekolah penerimanya.

Garis tipis hitam merupakan estimasi passing grade yang tidak memperhitungkan kuota proteksi akademik. Garis putus-putus hitam merupakan nilai teraman bagi calon siswa untuk masuk ke sekolah negeri di Kota Bandung, walupun ada satu variable lagi yang perlu diperhatikan yaitu “jangan salah dalam memilih sekolah”.  Sehingga penting bagi para orang tua siswa dan siswa untuk memahami perilaku profil sekolah yang akan dituju.

Sebagai ilustrasi lengkap dapat dilihat Gambar-57 dan Gambar-58, yang merupakan perilaku jalur akademik sekolah SMAN dan SMPN di Kota Bandung berdasarkan data PPDB 2014. (Sayang sekali saya lupa untuk merekam data di tahun 2016 ini, namun saya pertimbangkan bahwa perilaku profil sekolah 2014 dapat dijadikan acuan kasar untuk memprediksi passing grade 2017 karena kesamaan pola, yang tetap nantinya tergantung pada sebaran NUN dan kuota yang tersedia di Tahun 2017 ini).

Gambar-57_Perbandingan Sebaran NUN VS Diterima Jalur Akademik SMAN Kota Bandung 2014Gambar-57 Perbandingan Sebaran NUN VS Diterima Jalur Akademik SMAN Kota Bandung 2014
Gambar-58_Perbandingan Sebaran NUN VS Diterima Jalur Akademik SMPN Kota Bandung 2014Gambar-58 Perbandingan Sebaran NUN VS Diterima Jalur Akademik SMPN Kota Bandung 2014

 

5. PENUTUP

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca, dan permohonan maaf penulis ucapkan jika didalamnya masih banyak kekurangan-kekurangan yang diakibatkan keterbatasan ilmu dan data yang ada pada penulis.

Tulisan ini bertujuan untuk mempermudah CARA MEMPREDIKSI passing garde 2017 yang berbasiskan data-data yang terdapat pada PPDB On Line pada tahun sebelumnya, melalui sebaran data NUN dan melihat secara jeli terhadap profil sekolah yang dituju, dan dilakukan secara mandiri oleh orang tua dan para calon siswa.

Penulis berkeyakinan bahwa pada saat waktunya nanti (mungkin 5-10 tahun ke depan), system penerapan PPDB On Line akan menjadi suatu sistem terintegrasi yang tidak hanya berfungsi sebagai data collector dan pengolah data sederhana saja, namun juga dapat berfungsi sebagai pengolah data yang handal dan berbasis interaktif yang menampilkan hasil-hasil pengolahan data yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Gambar-58a_Cita-Cita Sistem Teknologi dan Informasi Pendidikan Kota Bandung

Gambar-58a Cita-Cita Sistem Teknologi dan Informasi Pendidikan Kota Bandung

Tulisan ini dibuat berdasarkan dengan mempelajari Perwal PPDB 2016 dan sebelum diterbitkannya Perwal 2017. Jika pada saatnya tiba (di-launching-nya Perwal PPDB 2017), maka penulis menyarankan agar pembaca dapat membacanya terlebih dahulu, mengingat kemungkinannya ada perubahan beberapa kebijakan dan pelaksanaan PPDB di dalamnya.

 

Soroako, 17 April 2017

Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.

Dosen Akademi Teknik Soroako.

 

NOSTALGIAKU

  • Setelah lulus dari SDN-13 Cimahi, saya melanjutkan pendidikan ke SMPN-1 Cimahi. Dulu yang diberlakukan adalah ujian langsung di sekolah yang dituju. Daftar sendiri, ujian sendiri, penerima pengumuman sendiri, kemudian berita bahagia disampaikan kepada orang tua. (Bandingkan dengan siswa dewasa ini yang difasilitasi dengan HP Android,…….jangan kesindir ya).
Gambar-59_Surat Penerimaan Siswa SMPN-1 Cimahi_Duddy ArisandiGambar-59 Surat Penerimaan Siswa SMPN-1 Cimahi_Duddy Arisandi
  • Setelah lulus dari SMPN-1 Cimahi, saya melanjutkan pendidikan ke SMAN-3 Bandung. Pada tahun 1985 adalah awal diterapkannya system NEM. Yang saya ingat: “Mah mau daftar ke SMAN 3 Bandung, heg wae kumaha maneh. Iyeu artos kanggo angkot jurusan cimahi-kebon kalapa, kebon kalapa-dago. Urus nyaliranya nya. Kemudian berita bahagia disampaikan kepada orang tua. Sma halnya dengan adik saya yang pertama Dhany Setiawan yang dari SMPN-13 Bandung lulus ke SMAN-3 Bandung, dan adik saya yang kedua Budhy Triadi yang dari SMPN-13 Bandung lulus ke SMAN-5 Bandung. (Bandingkan dengan siswa dewasa ini yang difasilitasi dengan motor dan mobil jika lulus dari SMP/SMA,…….jangan kesindir ya)
Gambar-60_Surat Penerimaan Siswa SMAN-3 Bandung_Duddy ArisandiGambar-60 Surat Penerimaan Siswa SMAN-3 Bandung_Duddy Arisandi
  • Sekolah di SMAN-3 merupakan masa tersuram pendidikan saya, karena moto saya “Yang Utama adalah Basket, jangan sampai pelajaran mengganggu Basket”. Saya jarang belajar, dan untuk ujian materi sulit seperti Bahasa Inggris saya memiliki hak preogratif di kelas untuk menunjuk siapa yang akan menjadi teman sebangku saya menjelang test………….
Gambar-61_Foto Bersama kelas 3A1-6 SMAN-3 Bandung_Duddy ArisandiGambar- 61 Kelas 3A16 SMAN 3 Bandung Tahun 1988
  • Masa muda adalah masa mencari jati diri, cenderung berkumpul dengan teman-teman sejawat yang memiliki haluan sama di SMAN-3 Bandung, dengan Moto : Belajar hayu, waktu luang atanapi liburan urang ngalayap sapoe jeput……….
Gambar-62_The Big Seven Enterprise &amp; The GankGambar- 62 Big Seven 3A16 SMAN 3 Bandung & The Gank
  • Jaman dulu belum ada JAPRES dan piagam penghargaan, dan event pertandingan basket se Bandung Raya sangat jarang, tidak seperti saat ini dalam satu tahun ada beberapa event basket. Bahkan ada DBL untuk pelajar………..Alhamdulillah dengan moto “Yang Utama adalah Basket, jangan sampai pelajaran mengganggu Basket”, SMAN 3 di Tahun 1988 berhasil menjuarai pertandingan Basket Bergengsi se Bandung Raya. Kami mengalahkan SMAK Trinitas di Final.
Gambar-63_SMAN-3 Bandung Juara 1 Bandung Basketball Championship Tahun 1988Gambar- 63 SMAN-3 Tahun 1988 Menjadi Juara 1 Basketball se Bandung Raya
  • Persahabatan itu bagai kepongpong, awalnya tertutup rapat dan mengembang menjadi kupu-kupu yang indah (terlebih di SMAN 3 Bandung saya mulai mengenal moto ‘Knowledge is power but character is more’). Walupun telah berpisah sekian puluh tahun, tetap alumni SDN-13 Cimahi, Alumni SMPN-1 Cimahi, Alumni SMAN-3 Bandung senantiasa bersilaturahim yang diupayakan setiap tahun 1 kali.
Gambar-64_Reuni Tahunan SMAN 3 Angkatan 1988Gambar- 64 Reuni Tahunan SMAN 3 Angkatan 1988
  • Pentingnya peran seorang ibu dan/atau ayah dalam mendidik putra-putrinya di rumah:
    • Ibu yang memberikan tugas membaca setiap besok akan ulangan, dimana jika ada soal yang tidak bisa dijawab maka disuruh untuk membaca ulang.
    • Ibu yang akan menjelentik jari-jari tangan jika kita melakukan kesalahan dalam menjawab soal.
    • Ibu yang menghukum menulis seribu kalimat sampai dengan larut malam sampai tertidur di meja belajar.
    • Ibu yang membuat soal matematika jika soal-soal di buku latihan telah diselesaikan semuanya.
    • Ibu yang mengajarkan ngaji bersama setiap selesai maghrib.
    • Ibu yang menyuruh shalat di masjid untuk menunaikan kewajiban dan berdoa meminta kepadanya…………………………..
    • Ibu yang merasa was-was pada saat anaknya ijin keluar rumah dan mengontak orang tua teman lainnya.

Sudah sepantasnya kita tidak menyusahkan mereka, dan setantiasa untuk berdoa bagi kebaika, keselamatan, dan kesehatan beliau. Terlebih pada saat akan memilih sekolah ini, upaya mereka tidak bisa dibayangkan beratnya, beliau rela melakuan hal baik apa saja demi kelulusan putra-putrinya. Sekiranya tulisan ini bermanfaat dan baik bagi para pembaca, tak lupa kami mohon bantuannya juga untuk mendoakan kebaikan bagi keluarga besar kami.

Gambar-65_Keluarga Besar Almarhum Lily DharmadjiGambar- 65 Keluarga Besar Almarhum Lily Dharmadji
  • Kenangan tersendiri untuk bertemu secara tak sengaja dengan Kang Emil yang kebetulan adik kelas saya di SMAN-3 Bandung, dan kakak beliau Kang Erwin Muniruzaman merupakan sahabat kelas saya di SMAN-3 Bandung. Semoga keramahannya dan kepintarannya akan membawa Kota Bandung menjadi gemah ripah loh jinawi. Menjadi kota religi dan terdepan di dalam bidang pendidikannya.

Ridwan Kamil &amp; Me di Depan Kampus ITB

Gambar-66  Foto dengan Kang Ridwan Kamil di Depan Kampus ITB

 

 

 

 

 

 

 
172 Komentar

Ditulis oleh pada April 18, 2017 inci Pendidikan

 

Tag: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

MODEL PENJENJANGAN AWAL SUMBERDAYA MANUSIA BERDASARKAN JENJANG KARIR FUNGSIONAL & ADAPTASI MODEL LANJUT KE PENJENJANGAN KARIR INDUSTRI MANUFAKTUR BAGI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAKSANAAN TRIDARMA PERGURUAN TINGGI DAN MENINGKATKAN MUTU LULUSAN

MODEL PENJENJANGAN AWAL SUMBERDAYA MANUSIA BERDASARKAN JENJANG KARIR FUNGSIONAL & ADAPTASI MODEL LANJUT KE PENJENJANGAN KARIR INDUSTRI MANUFAKTUR BAGI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAKSANAAN TRIDARMA PERGURUAN TINGGI DAN MENINGKATKAN MUTU LULUSAN

LATAR BELAKANG

Suatu institusi pendidikan dalam menjalankan fungsinya didukung oleh sumberdaya manusia yang berasal dari beragam latar belakang pendidikan dan pengalaman. Ada yang berstatus karyawan kontrak atau permanen, ada yang baru masuk kerja atau sudah lama bekerja, ada yang berasal dari jurusan teknik dan ada juga yang non teknik.  Walaupun kegiatan inti pada institusi pendidikan tinggi adalah melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi, namun evektivitas dan efisiensinya sangat dipengaruhi oleh unit-unit pendukung lainnya di institusi pendidikan tinggi. Artinya, semua sumberdaya yang ada memiliki peluang yang sama untuk mengembangkan diri ataupun dikembangkan oleh institusi, dengan kata lain mendapatkan pembinaan karir dari institusinya. Sayangnya, apa yang sering kita jumpai dewasa ini adalah bahwa pembinaan karir hanya terkonsentrasi kepada pelaksana langsung tridarma perguruan tinggi seperti dosen saja, tidak menyentuh substansi menyeluruh dari sumberdaya yang ada pada suatu institusi pendidikan. Dapat diibaratkan sebagai suatu bangunan yang kokoh yang dapat rubuh diakibatkan karena lemahnya elemen-elemen pembentuk strukturnya pada saat pembangunan dilakukan.

Dengan berbagai latar belakang dan tugas yang beragam pada suatu institusi pendidikan, maka institusi yang bersangkutan  berkewajiban untuk memperhatikan semua sumberdaya yang ada, termasuk di dalamnya pengembangan karir (termasuk yang namanya cleaner / juru bersih sebagai elemen dari institusi yang juga perlu dikembangkan dan memiliki hak yang sama untuk dibina juga). Dengan beragamnya latar belakang dan pengalaman yang ada maka perlu dibuatkan suatu penjenjangan karir awal yang sifatnya generik dan berlaku secara umum bagi semua elemen sumberdaya manusia yang ada pada suatu institusi pendidikan tersebut. Tujuannya adalah memastikan bahwa Organisasi Tata Kerja yang ada dilakukan secara efektif dan efisien yang tidak terjebak ke dalam kegiatan rutinitas yang sifatnya administratif saja, dan menjamin keberlanjutan institusi tersebut dalam orde puluhan tahunan ke depan.

Jenjang Karir fungsional ini akan menjadi dasar bagi suatu intitusi pendidikan untuk menetapkan beberapa kebijakan seperti : penggajian karyawan, pemberian bonus, insentif, dan penghargaan lainnya yang sifatnya fluktuatif dan didasari atas kepentingan bersama. Artinya, seluruh pemasukan (income) bagi suatu institusi pendidikan yang  diperoleh dari pelaksanaan tridarma perguruan tinggi (atau diterjemahkan menjadi kegiatan P3KR / Pendidikan-Pelatihan-Produksi-Konsultasi dan Rekayasa) akan dibagikan ke seluruh sumberdaya manusia yang ada, baik yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung. Contohnya, seorang cleaner yang bertugas menyapu laboratorium pun akan mendapatkan insentif dari haril penelitian seorang dosen yang menggunakan jasa laboratorium tersebut.

Walaupun penjenjangan secara akademik (asisten ahli, lektor, lektor kepala, guru besar) dan penjenjangan keprofesian seperti PII / Persatuan Insinyur Indonesia telah ada (Insinyur Profesional muda, madya, dan utama), tetap penjenjangan yang diberlakukan pada suatu institusi pendidikan harus bisa mengakomodir pengembangan karir sumberdaya yang berada di luar area tersebut (dosen). Bukankah majunya suatu institusi ditentukan oleh kontribusi seluruh elemen sumberdayanya yang ada ? Termasuk pada institusi negeri yang menerapkan kepangkatan berdasarkan golongan ruangnya (IIA-4E).

Sudah sangat lazim dalam piramida tenaga kerja di industri bahwa posisi pejabat struktural yang ada sangat sedikit jumlahnya, sedangkan jumlah karyawan di dalam suatu institusi bisa mencapai ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu. Sehingga suatu pemikiran yang arif dan bijaksana bahwa kepakaran seseorang dapat disetarakan dengan posisi jabatan strukturalnya (termasuk apa-apa yang mengikutinya seperti home base salaries).

Sifat penjenjangan bernuansa degradasi, seperti dari putih ke hitam akan melawati fase abu-abu yang banyak sekali jumlahnya. Dan untuk merangsang kinerja pegawai, elok rasanya jika pengklasifikasian tidak hanya dibagi menjadi dua katagori yaitu staf dan non staf. Hal ini diperlukan untuk mendukung sistem kepakaran, karena sering dijumpai pada saat seseorang sudah berada pada posisi pucuk pimpinan, akan sungkan untuk turun ke bawah untuk mempertajam atau menularkan kepakarannya. Rata-rata berasumsi, jika sudah menjadi staf akan mendapat fasilitas mewah dengan hanya mengamati layar monitor yang ada di depan meja kerjanya. Terlebih adanya anggapan jika sudah berpredikat staff maka akan berhadapan dengan meja computer dan tidak perlu turun ke lapangan…..(padahal sistem kepakaran akan terjaga jika seseorang turun ke lapangan dan menularkan ilmunya).

Gambar-1_Contoh Penjenjangan Karier dan Profesi di IndonesiaGambar- 1 Contoh Penjenjangan Karir di Lingkup Pendidikan dan Profesi di Indonesia

Konsep yang akan dipaparkan dalam tulisan ini mulai dikembangkan oleh Politeknik Manufaktur Bandung pada tahun 2000 di bawah kepemimpinan direktur Bapak M. Iskandar N. Nataamijaya.  Yang pada pelaksanaannya dirumuskan oleh Tim terkait, dibahas di senat akademik, dan diujicobakan. Layaknya seperti mainan yang baru didapat, maka reaksipun akan timbul baik yang positif ataupun negatif. Suatu hal yang lumrah dalam suatu institusi yang bergerak maju ke depan dan dikenal dengan dinamika institusi.

Lewat tulisan ini, saya akan memaparkan apa yang pernah kami lakukan yang memiliki sasaran untuk menyediakan alternatif pemecahan masalah di dalam penjenjangan karier yang ada di Bangsa Ini. Yang pada awal ujicobanya bertujuan untuk menjamin pembinaan karir kepangkatan dan keprofesionalan pegawai melalui penetapan Jenjang Karir Fungsional dan Angka Kreditnya untuk Penjenjangan Awal Pegawai di Politeknik Manufaktur Bandung.

Selain itu akan dipaparkan juga penjenjangan karir yang diusulkan kepada Industri sesuai dengan core business (dalam hal ini diusulkan oleh Tim Teknik mesin ITB yang pada awalnya bernaung di Fakultas Teknik Industri / FTI-ITB dan sekatarang berada di bawah Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara / FTMD-ITB). Penulis merasa penting untuk memaparkannya mengingat pola yang ada dapat dijadikan acuan juga untuk pengembangan kurikulum yang ada dalam ruang lingkup rumpun program studi teknik mesin.

Apa yang diharapkan adalah agar setiap individu yang ada pada suatu institusi pendidikan ikut berkontribusi untuk memajukan institusinya tanpa terjebak ke pekerjaan yang sifatnya administratif rutin yang kadang menjemukan jika dilakukan tanpa suatu terobosan, seperti beberapa tantangan berikut :

  1. Bagian keuangan yang tidak melulu sibuk dengan urusan penggajian, bonus, dan piutang. Namun lebih tertantang untuk memahami ‘cash flow’ dan ‘margin profit’ suatu intitusi untuk menjamin sustainability selama puluhan tahun ke depan.
  2. Bagian administrasi umum dan kepegawaian yang dapat mengefektifkan dan mengefisienkan organisasi tata kerja untuk mengembangkan institusi.
  3. Bagian marketing yang gencar memasarkan sumberdaya yang dimiliki institusi termasuk jeli dalam melihat peluang di era global yang ada.
  4. Unit produksi yang siap menejemahkan keinginan pelanggan dalam ruang lingkup kualitas, biaya, ketepatan waktu, keamanan, dan moralitas.
  5. Unit kendali mutu yang selalu melakukan mengukuran kepuasan pelanggan untuk senantiasa merekomendasikan cara terbaik, terpintas, dan termurah untuk mengukur dan menjalankan organisasi.
  6. Unit Informasi & Teknologi yang dapat mengefisienkan sistem yang diterapkan berbasis IT dan jendela dunia.
  7. Unit kegiatan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas yang mengupayakan zero downtime.
  8. Dan lain-lain yang masih banyak sekali jumlahnya, dan tergantung departemen yang ada di institusi.

Di akhir tulisan dikenalkan pula suatu usulan penjenjangan keprofesian di Industri, yang merupakan team Fakultas Teknik Industri-Institut Teknologi Bandung (FTI-ITB), yang pada saat itu Jurusan Teknik Mesin masih bernaung di FTI-ITB. Penulis menjadikannya literatur yang berasal dari laporan “PENGEMBANGAN PROFESI ENGINEER di NAM (National Astra Motor)” yang beranggotakan Dr. Ir. Djoko Suharto, Dr. Ir. Taufiq Rochim, Dr. Ir. Rochim Suratman, Dr. Ir. Bambang Widjanto sebagai Team Konsultan (Mesin, FTI-ITB) dari Bandung pada Bulan April 1992.

Dan dipaparkan pula mengenai apa yang dicitatakan oleh Dr. Ir. Taufiq Rochim berkaitan dengan penjenjangan berdasarkan profesi dan keahlian di bidang manufaktur. Penulis tertarik untuk memaparkannya secara sekilas dikarenakan isinya kental dengan nuansa industri, yang dewasa ini dapat dijadikan sebagai salah satu patokan bagi pengembangan profesi dan kurikulum sesuai kebutuhan industri (spesifik untuk domain teknik mesin). Dan dihasilkan oleh pakar-pakar Teknik Mesin yang ada di Indonesia, dan Alhamdulillah juga penulis pernah merasakan menjadi mahasiswanya beliau-beliau.

JENJANG KARIR FUNGSIONAL DAN ANGKA KREDITNYA UNTUK PENJENJANGAN AWAL PEGAWAI POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG [1]

1. UNSUR KEGIATAN

Langkah awal yang perlu ditetapkan adalah menentukan unsur-unsur kegiatan apa saja yang akan dinilai dan secara garis besar dikelompokkan menjadi dua katagori yaitu unsur pendidikan dan unsur pengalaman. Penetapan turunannya harus dipastikan agar dapat mengakomodir seluruh karyawan yang ada di institusi termasuk yang berasal dari unit pendukung. Pemetaan bisnis proses dan Organisasi Tata Kerja (OTK) merupakan keharusan yang mutlak dipenuhi.

Gambar-2_Unsur Kegiatan Penghitungan Angka Kredit Penjenjangan Awal

Gambar- 2 Unsur Kegiatan Penghitungan Angka Kredit Penjenjangan Awal [1]

 2. ANGKA KREDIT BERDASARKAN PENJENJANGAN

Penentuan golongan kepangkatan harus dilakukan secara seksama untuk memastikan bahwa pangkat dan jenjang tersebut dapat dicapai oleh karyawan yang ada di institusi (tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit untuk dicapai). Penjenjangan dibagi ke dalam 4 kelompok yang terdiri atas pelaksana, penyelia, penata, dan Pembina. Dan setiap jenjang tersebut dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan angka kredit minimal yang harus dipenuhi. Berdasarkan penjenjangan tersebut, entry point suatu karyawan pada saat awal masuk kerja / bergabung dengan institusi tersebut dapat ditentukan. Penetapan angka kredit minimal terhadap pangkat harus dihitung secara benar dan disimulasikan sebelum ujicoba dilakukan.

Gambar-3_Jenjang-Pangkat-Kredit Penilaian

Gambar- 3 Jenjang, Pangkat, dan Angka Kredit Penilaian [1]

3. SUB UNSUR KEGIATAN DAN ANGKA KREDITNYA

Sub unsur pendidikan dirincikan ke dalam katagorikan pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal terdiri atas pendidikan akademik dan professional. Kedua jenis pendidikan formal tersebut dinilai berdasarkan pengklasifikasian yang diakui oleh institusi yang bersangkutan (boleh jadi dari luar atau dalam negeri). Sedangkan pendidikan non formal terbagi atas : Diklat (kursus/pelatihan/OJT/magang), Pertemuan ilmiah (konferensi/seminar/symposium/lokakarya/workshop/diskusi panel). Setiap sub unsur tersebut memiliki nilai angka kreditnya tersendiri.

Gambar-4_Rincian Jabatan Karier Fungsional dan Angka Kreditnya_Pendidikan

Gambar- 4  Sub Unsur Pendidikan dan Angka Kreditnya [1]

Sub unsur pengalaman terdiri atas :  sub unsur utama yang merupakan pengalaman dari masa kerja, dan sub unsur tambahan yang terdiri atas : Pernah menduduki jabatan struktural di organisasi/pimpinan dan; melaksanakan penelitian; Membuat/menulis diktat, modul, naskah tutorial, dan pengembangan program studi; kepanityaan, menjadi anggota satgas dalam menyelesaikan suatu proyek; menjadi anggota organisasi profesi; berperan aktif dalam pertemuan ilmiah; mendapat tanda jasa / penghargaan, mempunyai prestasi di bidang olahraga / humaniora.

Gambar-5_Rincian Jabatan Karier Fungsional dan Angka Kreditnya_Pengalaman

Gambar- 5 Sub Unsur Pengalaman  dan Angka Kreditnya [1]

4. SIMULASI PENJENJANGAN AWAL

Mengingat dalam institusi pendidikan yang ada terdiri dari beberapa karyawan yang mungkin pada saat masuk bekerja dengan status lulusan SD, SMP, ataupun SMA, maka simulasi perlu dilakukan juga untuk karyawan tersebut. Dalam gambar tersebut disimulasikan jika seorang lulsan SD masuk bekerja dan selama bekerja melakukan pendidikan lanjut ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP dan SMA. Yang bersangkutan akan mendapatkan point angka kredit berdasarkan pendidikan dan pengalaman kerja. Pada contoh kasus tersebut berdasarkan pengumpulan angka kredit kumulatif sebanyak 240, maka yang bersangkutan dikatagorikan sebagai Penata level 11 (setelah mengabdi selama 23 tahun).

Gambar-6_Contoh Kasus-1 Perhitungan Angka Kredit Kumulatif Karyawan Lulusan SD

Gambar- 6  Contoh Kasus-1 Perhitungan Angka Kredit Kumulatif Karyawan Lulusan SD [1]

Pada contoh kasus berikutnya adalah seorang yang masuk bekerja di institusi dengan status lulusan SMA, kemudian yang bersangkutan melanjutkan kuliah S1 dengan tidak meninggalkan kerja. Yang bersangkutan memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 442,5 yang berarti masuk ke dalam katagori Pembina level 13 (setelah mengabdi selama 23 tahun).

Gambar-7_Contoh Kasus-2 Perhitungan Angka Kredit Kumulatif Karyawan Lulusan SMA

Gambar- 7 Contoh Kasus-2 Perhitungan Angka Kredit Kumulatif Karyawan Lulusan SMA [1]

Pada contoh kasus berikutnya adalah seorang karyawan pada saat masuk bekerja merupakan lulusan D3, dan selama bekerja melanjutkan pendidikan S1 dan S2 di luar negeri. Yang bersangkutan memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 520 dan masuk ke dalam katagori Pembina level 13 (setelah mengabdi selama 14 tahun)

Gambar-8_Contoh Kasus-3 Perhitungan Angka Kredit Kumulatif Karyawan Lulusan D3 &amp; Pernah On The Job Training Magang

Gambar- 8 Contoh Kasus-3 Perhitungan Angka Kredit Kumulatif Karyawan Lulusan D3 [1]

Pada contoh kasus berikutnya adalah seorang karyawan pada saat masuk bekerja merupakan lulusan D3, dan selama bekerja melanjutkan pendidikan D4 setelah sebelumnya melakukan OJT. Yang bersangkutan memperoleh angka kredit kumulatif sebesar 285 dan masuk ke dalam katagori Penata level 11 (setelah mengabdi selama 10 tahun).

Gambar-9_Contoh Kasus-4 Perhitungan Angka Kredit Kumulatif

Gambar- 9 Contoh Kasus-4 Perhitungan Angka Kredit Kumulatif Karyawan Lulusan D3 & Pernah On The Job Training / Magang [1]

5. MEKANISME PENJENJANGAN AWAL

Pada pelaksanaannya diperlukan formulir pendataan yang diisi oleh setiap karyawan, dan setiap karyawan melakukan penilaian sendiri terlebih dahulu, kemudian akan dinilai ulang / divalidasi oleh tim penilai. Karyawan yang bersangkutan menyiapkan berkas dan dokumen lampiran yang diperlukan untuk penjenjangan awal. Apa yang dapat dipelajari adalah transparansi dan akuntabilitas sistem yang diterapkan, nilai positif yang dapat diambil adalah bahwa karyawan dapat menghitung dan menentukan posisinya sendiri, tentunya hasil verifikasi dan validasi oleh tim yang akan memutuskannya dengan mempertimbangkan keabsahan dokumen lampirannya.

Gambar-10_Daftar Usul Penjenjangan Awal Pegawai

Gambar- 10 Daftar Usul Penjenjangan Awal Pegawai Oleh Karyawan [1]

Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan penjenjangan awal, diperlukan suatu komitmen yang dituangkan secara terjadwal, dan setiap kegiatan memiliki targetnya masing-masing. Secara garis besar kegiatan utama dibagi atas persiapan, pendataan, dan penerapan. Dan setiap kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam kegiatan yang lebih rinci lagi.

Gambar-11_Jadwal Perencanaan Penjenjangan Awal

Gambar- 11 Jadwal  Perencanaan Penjenjangan Awal [1]

Kegiatan yang lebih rinci terdiri atas 12 kegiatan disertai dengan penjelasan apa yang harus dikerjakan dan oleh siapa kegiatan tersebut dilakukan.

Gambar-12_Rincian Kegiatan pada Jadwal Perencanaan Penjenjangan Awal

Gambar- 12 Rincian Kegiatan pada Jadwal Perencanaan Penjenjangan Awal [1]

Keberhasilan dari penjenjangan awal tersebut tidak lepas dari komitmen manajemen untuk merealisasikannya. Yang perlu dicatat adalah bahwa setiap sumberdaya yang ada pada suatu institusi memiliki hak yang sama untuk dikembangkan karirnya sesuai dengan kebutuhan institusi. Contoh kasus yang penulis alami adalah seorang karyawan yang dulunya bertugas sebagai cleaner /  juru bersih dan satpam , ternyata dapat dikembangkan menjadi staf logistic dan staf administrasi akademik. Sekali lagi ini adalah contoh kasus riil yang dijumpai dan memerlukan kejelian pengelola institusi untuk menerapkannya.

Setelah penjenjangan awal selesai dilakukan, maka sebagai salah satu konsekwensinya adalah penyesuaian terhadap penggajian, insentif bulanan, dan bonus karyawan, dan perangkat adminstrasi lainnya. Tentunya semuanya itu disesuaikan dengan kondisi institusi pendidikan yang bersangkutan.  Apa yang dirasakan adalah setiap individu berupaya untuk memajukan institusinya karena kejelasan posisi dan karir karyawan yang bersangkutan di institusi tersebut. Sebagai salah satu contoh hasil penjenjangan awal adalah diri saya sendiri yang dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar-13_Contoh Penjenjangan Awal JKF Polman Bandung-Duddy Arisandi

Gambar- 13 Contoh Penjenjangan Awal JKF Polman Bandung-Duddy Arisandi

PENJENJANGAN KARIR SPESIFIK BERIKUTNYA SESUAI DENGAN CORE BUSINESS DI BIDANG MANUFAKTUR, TEKNOLOGI DAN KEPROFESIANNYA

Pengembangan tahap berikutnya adalah penyesuaian terhadap bidang-bidang keahlian yang ada di institusi, dikarenakan beragamnya latar belakang disiplin ilmu dan jenis pekerjaan yang ada. Terlebih di dalam dunia pendidikan terkait jurusan teknik mesin.  Keahlian dan pengakuan di bidang keinsinyuran akan diterjemahkan oleh institusi pendidikan ke dalam kegiatan berproduksi, merekayasa, meneliti, konsultasi, dan pelatihan.  Dan sudah selayaknya bahwa institusi pendidikan menjadi pionir juga di dalam bidang keahlian yang ada di industri.

Apa yang jarang dijumpai di dalam sistem pendidikan bangsa ini adalah kondisi di mana bidang pendidikan dapat mentriger kebutuhan kompetensi apa yang diperlukan oleh industri. Kondisi yang ada adalah bahwa pendidikan yang dilakukan berkiblat ke industri untuk menentukan kebutuhan kompetensi sesuai lapangan pekerjaan yang ada di industri. Kondisi tersebut dapat dimaklumi mengingat laju perkembangan teknologi didahului oleh industri karena fihak merekalah yang memiliki dana yang cukup untuk membeli fasilitas dan mengikuti trend teknologi yang ada. Dengan kata lain, trend teknologi yang ada di bangsa ini dipicu oleh industri, dan bukannya dipicu oleh dunia pendidikan melalui hasil riset dan penelitiannya.

Karena sistem yang berlaku memang sudah seperti itu, maka tidak ada salahnya kita mengungkap bagaimana penjenjangan yang ada di industri. Khususnya manfaat bagi lingkup pendidikan adalah untuk menyiapkan mahasiswanya melalui racikan kurikulum yang ada. Selain itu, khususnya untuk kondisi di Indonesia, setiap lulusan akan melakukan proses pencarian tenaga kerja sendiri (sangat jarang yang disediakan oleh institusi pendidikannya melalui bursa tenaga kerja / job fair).

  1. CONTOH KASUS USULAN PENGEMBANGAN KARIR DI PT NASIONAL ASTRA MOTOR (NAM) [2]

BIDANG KEAHLIAN

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa PT NAM terkenal dengan core business otomotifnya dan memiliki sarana dan prasarana yang mumpuni untuk mengembangkan bidang otomotif di Bangsa ini (walaupun sampai dengan saat ini designnya belum 100% berasal dari anak bangsa). Untuk mendukung business process-nya (industri manufaktur) diperlukan 3 jenis bidang keahlian berupa : Design, Manufacturing, dan machineries & Equipment Maintenance.

Penentuan bidang keahlian didasarkan pada dua hal, yaitu :

  • Klasifikasi rumpun teknologi yang sudah baku (umum), dan
  • Bidang keahlian yang diperlukan perusahaan saat ini.

Bidang keahlian yang diusulkan memiliki masa untuk 5 tahun ke depan (terhitung tahun 1992). Bidang-bidang tersebut dapat berkembang sesuai kebutuhannya. Cara penentuan bidang keahlian harus memenuhi kedua falsafah berikut :

  • Bidang keahlian tidak terlalu sempit dan juga tidak terlalu lebar sehingga relatif mudah dikuasai oleh seorang engineer, dan
  • Dalam pelaksanaan pekerjaannya seorang engineer akan berinteraksi dengan bidang keahlian lain maka seharusnya engineer tersebut mengetahui bidang keahlian yang terkait. Tipe yang dituju adalah tipe ‘T’ yaitu berpengatuan yang luas dalam bidang yang lain yang dicerminkan oleh garis horizontal dan menguasai keahliannya (garis vertikal). Dalam perkembangannya, bila seorang sangat mampu maka yang bersangkutan dapat berkembang menjadi tipe ‘V’ (menguasai dua bidang keahlian dan berpengetahuan sangat luas), atau tipe ‘W’ (menguasai dua bidang keahlian mayor dan dua bidang keahlian minor serta berpengetahuan luas)

Gambar-14_Bidang Keahlian yang dibutuhkan oleh Industri

Gambar- 14 Bidang Keahlian Yang Dibutuhkan Oleh Industri [2]

 RUMUSAN KRITERIA UNJUK KERJA

Penentuan kriteria unjuk kerja (performance) personil untuk setiap Jenjang Kepangkatan secara umum ditunjukkan pada gambar-15. Unjuk kerja ini ditinjau dari 3 aspek utama :

  1. Tingkat Pengetahuan dan Ketrampilan yaitu Basic, Specific, System, Optimization, Advance, dan Integration.
  2. Tingkat alih pengetahuan yang meliputi Learning, Assisting, Tutoring, dan Advising serta
  3. Tingkat tugas dan kewajiban dengan rincian Operating, Supervising, Managing, dan Directing.

Dengan mendasarkan kombinasi yang dianggap seimbang diantara ketiga aspek tersebut maka rincian yang spesifik mengenai kemampuan personil pada setiap bidang/pekerjaan akan lebih mudah untuk dibuat.

Tentunya masih ada kriteria lain yang dipakai untuk menilai kepantasan seseorang untuk naik jenjang misalnya :

  • Secara khusus memahami dan melaksanakan ‘TOYOTA Production System
  • Secara umum adalah kematangan diri, loyalitas, jasa dan lainnya.

Kedua hal tersebut tidak akan dibahas.

Gambar-15_Rumusan Kriteria Unjuk Kerja

Gambar- 15 Rumusan Kriteria Unjuk Kerja [2]

Tingkatan pengetahuan dan ketrampilan dasar (basic) pantas untuk dimiliki seorang engineer sesuai dengan pekerjaan yang harus dilakukannya sebagai pemula. Setelah menempuh masa kerja tertentu ia akan mempunyai pengalaman khusus yang menjadikannya berciri spesifik. Kemudian setelah ia paham akan keterkaitan beberapa komponen yang membentuk suatu system tertentu maka pengetahuan dan keterampilannya boleh dikatakan setaraf dengan yang dimiliki oleh seorang senior engineer. Bagi seorang chief engineer kemampuannya harus lebih tinggi dalam hal pengefektifan sistem sehingga menjadi optimum dalam keanekaragaman kendala, alternatif, dan obyektif. Mesin, peralatan, dan teknologi selalu berkembang ke tingkat yang lebih maju/canggih (advance) dan perusahaan dapat memanfaatkannya “jika dan hanya jika” memiliki senior chief engineer yang mampu mengikuti dan mendalami kemajuan tersebut. Akhirnya, integrasi dari beberapa sistem kecil menjadi sistem yang lebih besar merupakan kecakapan dari technical advisor atau senior technical advisor sesuai dengan tingkat kematangannya.

Seorang engineer harus diberi kesempatan pertama untuk belajar sementara tugas utamanya adalah mengoperasikan/menjalankan pekerjaan pemula di bawah supervise senior enginer. Senior engineer ini memang diharapkan mampu membantu (assist) seorang atau sekelompok engineer atau technician. Sebenarnya, pada jenjang yang manapun, semua orang harus melaksanakan proses belajar untuk memperkaya pengetahuannya. Sebagai kewajiban tambahan, mulai dari jenjang senior engineer sampai pada senior technical advisor, yang bersangkutan harus mampu memberikan kembali pengetahuannya kepada para engineer di bawahnya melalui kombinasi kewajiban dan tugas misalnya assisting-supervising, tutorial-managing, dan advising-directing. Bentuk transfer of knowledge dapat berupa on the spot advising, pelatihan informal, kursus/pelatihan (in house) atau penulisan penuntun/manual.

Kriteria yang dijelaskan pada gambar berikut tidak harus dipenuhi seluruhnya secara berimbang oleh seorang engineer dari berbagai jenjang. Pada bidang keahlian tertentu dimana diperlukan organisasi kecil atau bahkan dapat bekerja sendiri (misalnya product designer) kriteria manajemen tidak perlu ditekankan. Demikian pula dengan kriteria transfer of knowledge yang mungkin tidak bisa dipaksakan karena seorang engineer yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi belum tentu berbakat untuk mengalihkan kemampuannya dengan baik. Namun seorang engineer yang secara simultan dapat memenuhi ketiga kriteria tersebut dinilai mempunyai nilai lebih dan dapat dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Format umum penjenjangan diperlihatkan pada gambar-16. Gambar tersebut merupakan guide line yang fleksibel dan tidak harus diikuti secara kaku. Materi dalam guide line dapat diubah sesuai dengan kondisi perusahaan maupun perkembangan kebutuhan serta kemajuan teknologi.

Persyaratan minimal yang harus dikuasai calon yang berijazah S1 atau yang dianggap mempunyai ketrampilan dasar mula yang setaraf sesuai dengan bidang yang akan diisi. Perusahaan ASTRA (harus) mengusahakan pencapaian hal ini melalui program penyaringan calon yang efektif (1-2 bulan ).

CONTOH KASUS BIDANG ‘MACHINERIES & EQUIPMENT MAINTENANCE’

Pengetahuan dasar yang harus dikuasai sebagai prasyarat masuk jenjang IV A Enginner adalah : Gambar Teknik/Mesin, Mesin Perkakas, Perkakas Bantu, Mekatronik, Teknik Tenaga Listrik, Proses Produksi.

Gambar-16_Format Umum Penjenjangan Engineer_Machineries &amp; Equipment Maintenance

Gambar- 16 Materi Kenaikan Jenjang Bidang Machineries & Equipment Maintenance[2]

POLA UMUM CARA PENILAIAN

Penilaian kemampuan dan unjuk kerja dari engineer pada bidangnya masing-masing dilakukan dengan pola berikut :

  1. Penilaian pengetahuan dan skill dengan cara :
  • Menunjukkan data pengalaman dan prestasi yang pernah dilakukan atau dicapai
  • Ujian komprehensif atas pengetahuan secara tertulis atau lisan (wawancara), bila perlu dengan mendemonstrasikan skill-nya.
  1. Penilaian lainnya yang sesuai dengan standard ASTRA (pemahaman TOYOTA Production System, potensi, loyalitas, kematangan diri, dan lain-lain).

Kenaikan tingkat pada jenjang engineer yang sama , misalnya dari IVA ke IV B , digunakan dengan metoda yang sudah ada. Penilaian pengetahuan dan skill dilakukan bila engineer yang bersangkutan akan beralih jenjang. Untuk menerapkan sistem penjenjangan dan penilaian seperti yang dirancang ini diperlukan masa transisi. Selain itu perusahaan ASTRA harus menggunakan beberapa hal untuk menunjang keberhasilan sistem penjenjangan & penilaian ini, yaitu antara lain :

  1. Menyebarlan luas tentang sistem penjenjangan dan penilaian engineer.
  2. Membuat basis data mengenai pengetahuan, skill, dan prestasi dari setiap engineer dan updating basis data tersebut secara rutin.
  3. Menetapkan jenis dan tingkat kedalaman materi ujian kenaikan jenjang pada setiap perioda tertentu dan memperbaikinya.
  4. Memberikan kesempatan bagi para engineer untuk menguasai materi seperti yang tercantum dalam format umum penjenjangan dengan penugasan yang sesuai serta mengadakan program pelatihan terarah, terencana, dan berkesinambungan.
  5. Memberikan kesempatan bagi para engineer untuk menyiapkan diri (mempelajari materi yang akan diujikan), misalnya dengan mengurangi beban rutin selama beberapa minggu sebelum ujian.

Contoh kasus format ujian kenaikan jenjang dari berbagai bidang disajikan dengan format seperti berikut (untuk bidang Machineries & Equipment Maintenance) :

Gambar-17_Materi Kenaikan Jenjang-1_Machineries &amp; Equipment Maintenance

Gambar- 17 Materi Kenaikan Jenjang Bidang Machineries & Equipment Maintenance (IVA/B ke IVC) [2]

Gambar-18_Materi Kenaikan Jenjang-2_Machineries &amp; Equipment Maintenance

Gambar- 18 Materi Kenaikan Jenjang Bidang Machineries & Equipment Maintenance (IVC/D ke IVE) [2]

2. TEKNOLOGI YANG DITERAPKAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR [3]

Karena membuat beragam jenis produk terutama yang berbasis logam, industri manufaktur, khususnya industri engineering memerlukan berbagai jenis teknologi perancangan, pembuatan, dan pengelolaan proses produksi. Secara garis besar teknologi ini bisa dikelompokkan menjadi :

  1. TEKNOLOGI / REKAYASA PERANCANGAN (ENGINEERING DESIGN)
    • Rekayasa Teori, Terapan, Simulasi, Optimasi (Theoritical, Application, Simulation, Optimization Engineering)
    • Rekayasa Geometrik (Drawing and Tolerance Engineering)
    • Pemilihan Material atau Komponen (Material and Component Selection, Standardization)
    • Perancangan Sistem, Pengontrolan/Otomasi, Kehandalan (Total System Design, Control/Automation, Reliability)
    • Pengembangan, Pembaruan, dan Pengelolaan Basis Data Teknis/Rekayasa (Technical/Engineering Database: Development, Updating, Managing)
  1. TEKNOLOGI / REKAYASA PROSES (PROCESS/PRODUCTION ENGINEERING)
    • Peleburan (Foundry)
    • Pencetakan (Casting, Die Casting)
    • Penempaan (Forging)
    • Pembentukan (Forming, Plate Works, Wire Drawing)
    • Perlakuan Panas (Heat Treatment, Surface Treatment)
    • Penyambungan (Metal Joining, Welding, Riveting, Gluing)
    • Pemesinan (Machining)
    • Proses Enerji Fisik, Listrik, Cahaya, Kimiawi (Physical, Electrical, Light, Chemical, Non conventional: EDM, LBM, ECM, WJM)
    • Perakitan/Fabrikasi/Pembuatan Perkakas (Assembling, Fabrication, Tool Making)
    • Pemrosesan Material Komposit (Tape Lying, Filament Winding, Curing)
    • Otomasi, Robotika (Automation, Robotic)
  2. TEKNOLOGI / REKAYASA PENGUKURAN/PENGETESAN, PEMELIHARAAN (METROLOGY, TESTING, MAINTENANCE)
    • Metrologi Geometrik (Geometrical/Dimensional Metrology)
    • Metalurgi Fisik , Struktur (Physical, Chemical/Structural Metalurgy)
    • Pengukuran Teknis (Engineering Measurement)
    • Pengetesan Mesin & Re-kalibrasi (Machinetools Testing & Re-Calibration)
    • Pengetesan Produk (Product Testing)
    • Pembuatan Prototipe (Prototyping)
    • Analisis Kegagalan (Failure Analysis)
    • Pemeliharaan Sarana, Informasi, Prosedur, dan Produk
  1. TEKNOLOGI / REKAYASA PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN PRODUKSI (ENGINEERING PROCESS PLANNING, SCHEDULING, MONITORING, EVALUATING, MANAGING)
    • Perencanaan Proses (Process Planning, NC Programming)
    • Perkiraan/Perencanaan & Perhitungan Ongkos (Cost Calculation, Cost Planning)
    • Pemantauan dan Optimasi Proses (Process Monitoring & Optimization)
    • Penjamin Mutu (Quality Assurance)
    • Penyiapsediaan/Pengalokasian & Penjadwalan (Allocation & Schedulling)
    • Pengauditan (Procedure, Process, Quality Auditing)
    • Pengelolaan Sumber Daya (Resources Management)
    • Pemantauan dan Rekayasa Pasar (Market Research/Monitoring, Market Engineering)
    • Pengembangan, Pembaruan, dan Pengelolaan basis Data Administratif & Logistik (Administrative & Logistic Database)
    • Sistem Informasi Produksi (Production Information System)
  2. PENGELOLAAN ORGANISASI / PERUSAHAAN (ORGANIZATION, ENTERPRISE MANAGEMENT)
    • Standardisasi (Standardization: Enterprise, Local, National, Regional, International)
    • Peraturan, Undang-Undang, Kontrak Kerja sama
    • Pengembangan dan Pengelolaan SDM (Human Resources Management & Development)
    • Prosedur Kerja Standar Organisasi
    • Strategi Perusahaan/Organisasi Jangka Panjang (Strategic Planning)
    • Akuntansi (Cost Accounting/Auditing)
    • Pengauditan Lingkungan (Environmental Auditing)
    • Sistem Informasi Manajemen & Pengambilan Keputusan (Management Information System, Decission Support System)
    • Sistem Manajemen Kualitas, Finansial Lingkungan, Resiko

Gambar berikut menunjukkan penjenjangan berdasarkan teknologi yang diterapkan di Industri manufaktur.

Gambar-19_Pembelajaran &amp; Litkayasa Bengkel Teknik Mesin

Gambar- 19 Pembelajaran & Litkayasa Bengkel Teknik Mesin [3]

Gambar-20_Pohon Kebisaan Pengecoran

Gambar- 20 Pohon Kebisaan Pengecoran [3]

Beberapa yang perlu dicatat mengenai gambar di atas adalah :

  • Cabang kebiasaan untuk jalur Teknisi Pembuatan Perkakas pada pohon kebisaan Pemesinan (Machining) bisa dicangkokkan pada cabang jalur teknisi menjadi Teknisi Pembuatan Pola & Cetakan (khususnya pola/cetakan dari bahan metal, atau yang memiliki bentuk geometri yang rumit).
  • Pencabangan jalur Teknisi Pengecoran Umum menjadi :
    • Teknisi Pembuatan Pola
    • Teknisi Pembuatan Cetakan, dan
    • Teknisi Peleburan-Penuangan-Pembongkaran

Lebih ditekankan pada aspek pembagian tugas. Karena ketiga jalur ini masih memiliki ciri umum yang sama (pengecoran), dan dianggap tidak memiliki jenjang yang lebih tinggi dari IIID, mereka (yang berpotensi, dan organisasi menyetujui) bisa dijenjangkan lebih lanjut pada jalur Teknisi Pengecoran Umum  (dari IVA sampai IVE). Selain itu, bagi pembuat pola yang berpotensi dan memiliki bakat merancang , dapat meneruskan ke jalur Teknisi Perancangan Produk Cor (mulai dari jenjang IIIC atau saat mereka berada pada jenjang IIID).

  • Teknisi Perancangan Produk Cor tidak hanya merancang produk cor melainkan juga pola / cetakannya.
  • Teknisi Pengujian/Pengetesan bahan bisa meneruskan karirnya sebagai Teknisi Pengujian & Penjamin Mutu Pengecoran mulai dari jenjang IIIA sampai dengan IIIC.

 

PENUTUP

Tiada gading yang tak retak, tentunya dengan segala keterbatasan yang ada, penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika di dalam tulisan ini masih terkandung dan tertulis kesalahan-kesalahan. Namun satu hal yang perlu dicatat adalah, bahwa peningkatan mutu pendidikan tinggi yang ada di Bangsa ini tidak terlepas terhadap mutu sumberdaya yang mengelolanya. Yang dimaksud sumberdaya manusia di sini adalah seluruhnya, bukan sekelompok orang, ataupun segelintir orang.

Institusi pendidikan tidak perlu malu-malu untuk mengadopsi sesuatu pemikiran yang berasal dari Industri untuk memajukan pendidikan yang ada di Negara ini. Untuk saat ini memang demikian kondisi atau kenyataannya, bahwa ujung perkembangan teknologi baru adanya di Industri. Karena mereka memiliki uang yang berlebih, karena mereka sedemikian fokusnya kepada kepuasan pelanggan, karena mereka sadar betul apa makna product reject bagi perusahaannya, dan mereka lebih sadar akan konsekwensi jika teknologi yang digunakannya telah using atau tertinggal, dan mereka faham betul arti market / pasar penjualan dan segala konsekwensinya,…….dan masih banyak lagi.

Mari kita sama-sama menerjemahkan kata world campus university atau research university yang bukan hanya menggalakan penelitian-penelitian dan dipublish di jurnal-jurnal internasional ataupun nasional. Yang kebetulan saat ini sedang menjadi trend di sistem pendidikan bangsa ini, namun kita juga harus menyadarinya bahwa sumber daya potensial yang dimiliki adalah manusia, yang mengelola dan menjalankan roda-roda pendidikan di bangsa ini. Sehingga sudah sepantasnyalah agar seluruh elemen yang terkait diberi porsi pengembangan dan kejelasan kariernya.

 

DAFTAR PUSTAKA

[1] SK Direktur Politeknik Manufaktur Bandung No: 22/N10.1.8/KEP/KP/05.2000 Tentang Uji Coba Penerapan Jenjang Karir Fungsional dan Angka Kreditnya Untuk Penjenjangan Awal Pegawai Politeknik Manufaktur Bandung, Bandung, 10 Mei 2000

[2] Laporan “PENGEMBANGAN PROFESI ENGINEER di NAM (National Astra Motor)” oleh Team Konsultan (Mesin, FTI-ITB) yang beranggotakan Dr. Ir. Djoko Suharto, Dr. Ir. Taufiq Rochim, Dr. Ir. Rochim Suratman, Dr. Ir. Bambang Widjanto sebagai, Bandung, Bulan April 1992

[3] Taufiq Rochim, Tujuh Tahap Dalam Rekayasa Peniruan, Reverse Engineering Workshop; Puslitbang PT PLN (Persero), Jakarta, 23-24 Mei 2012

 

Soroako-Sulawesi Selatan, 20-Maret-2017

Ir. Duddy Arisandi, S.T., M.T.

Dosen Akademi Teknik Soroako

 
15 Komentar

Ditulis oleh pada Maret 20, 2017 inci Pendidikan, Sistem Pendidikan

 

Tag: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,